Minggu, 6 Juli 2025 3:01 WIB
Beranda blog Halaman 68

Diskominfosatik Kabupaten Serang Siap Bentuk Kelompok Informasi Masyarakat di 29 Kecamatan dan 326 Desa

0

SERANG – Diskominfosatik Kabupaten Serang berencana untuk membentuk Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di 29 kecamatan dan 326 desa. Kepala Diskominfoatik Kabupaten Serang, Haero Fiatna, menekankan pentingnya KIM sebagai sumber informasi di tingkat desa dan kecamatan.

Pada Kamis, 16 Mei 2024, Haero Fiatna mengumumkan rencana ini setelah membuka Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Kelompok Informasi Masyarakat. Dia menegaskan bahwa KIM akan segera dibentuk di tingkat kecamatan dan desa di seluruh Kabupaten Serang.

Haero menyerukan pembentukan KIM segera setelah rapat koordinasi dan sosialisasi, dengan membuat berita acara dan pernyataan untuk legalisasi KIM oleh pihak kecamatan dan desa masing-masing. Menurutnya, KIM sangat penting karena sumber informasi ada di desa dan kecamatan.

Haero juga menjelaskan bahwa jika KIM di tingkat kecamatan dan desa tidak aktif, Pemerintah Kabupaten Serang akan kesulitan untuk mengelola semua informasi. Dia menambahkan bahwa Kementerian Kominfo sangat memperhatikan KIM, karena keberadaannya sangat membantu masyarakat.

Salah satu tugas utama KIM adalah memberikan informasi dari masyarakat kepada pemerintah daerah tentang pariwisata atau masalah yang ada di desa. Misalnya, jika ada perusahaan yang belum memiliki izin, KIM akan membantu mencari informasi untuk memeriksa perusahaan tersebut dan menjelaskan kepada masyarakat dengan informasi yang valid.

Haero juga memberikan contoh lain tentang bagaimana KIM dapat membantu masyarakat di desa untuk mengakses Aplikasi Serang Tatu, yang berisi informasi lowongan pekerjaan. Dia menekankan bahwa jika masyarakat tidak memanfaatkan informasi yang ada melalui peran KIM, maka akan terjadi kebuntuan informasi.

Dia juga menyebutkan bahwa pemerintah telah menyiapkan beasiswa dari tingkat SD, SMP, dan SMA sampai perguruan tinggi swasta. Namun, karena informasinya terputus, ini berdampak pada masyarakat yang ingin kuliah tetapi tidak tahu caranya. Di sinilah fungsi KIM di desa dan kecamatan.

Saat ini, sudah ada 107 KIM yang telah dibentuk dengan Surat Keputusan (SK) Desa dan 2 SK kecamatan di Kecamatan Kramatwatu dan Cinangka.

Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Kelompok Informasi Masyarakat Tahun 2024 dihadiri oleh Sekretaris Diskominfosatik Kabupaten Serang, Dimas Panduasa, Kepala Bidang Komunikasi Informasi Publik (Kabid KIP) Diskominfosatik, Ahmad Jajuli dan perwakilan dari kecamatan dan desa se Kabupaten Serang. Sedangkan Sekretaris Diskominfo SP Banten, Karna Wijaya, bertindak sebagai narasumber.

(her/red)

Kopi Gunung Karang: Kilometer 0 Kopi Banten dan Harapan Baru Industri Perkopian Global

0

SERANG – Setelah meliput beberapa sumber mengenai Kopi Gunung Karang, kami mendatangi Kantor Dinas Pertanian Provinsi Banten pada Rabu, 15 Mei 2024. Kepala Dinas, Agus M Tauchid, menyambut kedatangan kami dengan senyum cerah. Tak lama kemudian, beberapa cangkir kopi tersaji di hadapan kami, dan inilah yang ingin kami gali.

Agus M Tauchid memaparkan tentang Imah Kopi Gunung Karang yang digadang-gadang membawa optimisme baru untuk bisa bersaing di dunia industri perkopian global. Menurutnya, penentuan lokus budidaya kopi berbasis pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Juhut-Pandeglang bukan sembarang pilih. Inilah titik KM 0 Kopi Banten.

Kopi Lawang Taji Gunung Karang: Menyajikan Pengalaman Kopi yang Menghubungkan Anda dengan Alam. ©DBN/Mardiana

“Jika ditarik dari sejarah, kopi Banten dimulai sejak pra-kemerdekaan Indonesia, sejak masa Kesultanan Banten. Pada masa Sultan Ageng Tirtayasa, VOC mulai memperkenalkan rempah-rempah. Awalnya itu kan di Banten, transitnya di pelabuhan Karangantu, begitu juga dengan kopi,” kata Agus.

Agus juga menjelaskan bahwa lokasi pertama pembudidayaan kopi itu di Gunung Karang, oleh karenanya sering disebut sebagai kilometer 0 Kopi. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa pohon kopi robusta yang berusia lebih dari satu abad. Kendati pada perjalanannya di masa penjajahan VOC, Kopi Robusta Gunung Karang sempat ditinggalkan, namun bukan berarti gagal. Pasar pada waktu itu lebih memihak Kopi Arabika, sedangkan Gunung Karang di ketinggian lebih dari 1000 MDPL yang merupakan habitat kopi Arabika bisa hidup subur masih belum terbuka oleh ekspansi manusia seperti saat ini.

KOPI HATE Robusta: Kopi Premium Warisan Leluhur dari Beberapa Daerah di Indonesia, Siap Membangkitkan Semangat Anda. ©DBN/Mardiana

Kali ini, harapan itu kembali dipupuk melalui program kolaborasi antara Pemerintah (Dinas Pertanian Provinsi Banten) sebagai pemilik lahan, Pengusaha (Bank Indonesia Perwakilan Banten) yang memiliki modal melalui dana CSR, NGO yang punya peran pendukung, juga Masyarakat sebagai pelaksana. Sahdan memunculkan produk-produk kopi terbaik yang disajikan di Imah Kopi.

Dinas Pertanian Provinsi Banten bertekad memulai pengembangan komoditas tanaman kopi untuk jangka panjang melalui pembangunan Imah Kopi di Gunung Karang Pandeglang. Ini bukan hanya berfokus pada budaya kopi dan bisnis semata, namun juga sebagai langkah strategis untuk konservasi di Gunung Karang.

Segudang Harapan dalam Setiap Butir: Biji Kopi Hijau Gunung Karang yang Siap Mengubah Industri Perkopian Global. ©DBN/Mardiana

“Belajar dari kopi. Jika saya tanya, apakah kopi yang merubah air, atau air yang merubah kopi? Jawabannya pasti kopi yang merubah warna air yang bening menjadi hitam yang tidak ada rasa menjadi nikmat, bukan? Artinya apa? Artinya melalui kopi kita merubah lingkungan yang lestari, merubah lingkungan masyarakat menjadi kreatif dan produktif,” papar Agus.

Dari sini, kami tahu bahwa tanaman kopi bukan hanya berdampak baik untuk lingkungan. Karena pohon kopi bukan tanaman soliter yang harus ditanam secara tunggal, menanam kopi bisa dipadukan dengan tanaman lain sehingga menjaga kontur tanah khususnya di lereng Gunung Karang. Hal ini tentu sangat berbeda ketika hanya berfokus menanam sayur yang justru akan berdampak buruk pada tanah karena rawan terjadi longsor yang mengakibatkan bencana.

Sambil menyeruput kopi dalam cangkir cantik di atas meja, Pak Kadis melanjutkan obrolan seputar kopi dengan penuh semangat. “Beginilah cara menikmati kopi, jangan pakai gula, dan rasakan manfaatnya bagi tubuh yang pertama adalah menjaga kesehatan otak. Kafein di dalam kopi memberikan berbagai efek positif terhadap otak, membantu konsentrasi, dan bisa memperbaiki suasana hati, hingga menurunkan risiko depresi,” ujarnya.

Manfaat kopi hitam tanpa gula tidak hanya sekadar mencegah rasa kantuk dan membuat tubuh lebih terjaga. Selain itu, dikutip dari halodoc.com, kandungan kafein dan senyawa antioksidan di dalam kopi hitam mampu mencegah depresi. Saya teringat pada sebuah buku yang pernah saya baca berjudul Kembara Rindu karya Habiburrohman. Dalam buku tersebut sedikit menjelaskan tentang kopi. “Kopi merupakan salah satu minuman kesukaan para ulama, karena dari secangkir kopi bukan hanya memberikan kehangatan yang menemani sepertiga malam para ulama. Dari kopi tercetus banyak inspirasi yang menjadi karya hebat.”

“Baru-baru ini,” ucapnya terjeda saat bibirnya kembali bersentuhan dengan bibir cangkir putih yang mungil. “Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data indeks kebahagiaan masyarakat Provinsi Banten cukup rendah katanya, berbeda jauh dengan provinsi penghasil kopi lainnya seperti Lampung dan Aceh yang sudah memiliki indeks kebahagiaan paling tinggi. Menjadi alasan lain dari pemerintah (Dinas Pertanian) Provinsi Banten yang optimis mampu meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat melalui kopi.”

“Kalau kita lihat di Aceh, Lampung, dan sebagainya. Mereka menikmati kopi dengan pemandangan yang asri, suasana dan tempat yang nyaman, bagaimana tidak bahagia? Lalu kenapa kita tidak ciptakan itu di sini? Hutan lestari, lingkungan asri, petani kopi bahagia, kita semua bahagia,” tutup Pak Kadis sambil meletakkan cangkir yang telah kosong.

Pewarta: Mardiana
Editor : Herfa

Kabag TU Kanwil Kemenag Banten Buka Acara Bimtek Pelaporan Kinerja

0

SERANG – Sebuah acara penting telah berlangsung di Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Banten, Kamis (16/5/24). Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Kanwil Kemenag Banten, Iwan Falahudin, bersama dengan Noviyanti Jumrotin, Suryadi, dan seluruh Tim Ortala Kanwil Kemenag Prov. Banten, telah menerima kunjungan kerja dari Biro Ortala/Organisasi Tata Laksana Kementerian Agama Republik Indonesia.

Delegasi dari Biro Ortala Kementerian Agama Pusat ini terdiri dari Joko Sutaryo, Astiyan Widiatmoko, dan Musarofah. Mereka bertiga datang dengan tujuan utama untuk melakukan monitoring, evaluasi, pendampingan, dan bimbingan teknis pelaporan kinerja melalui aplikasi SIPKA/Sistem Informasi Performa Kementerian Agama.

Dalam sambutannya, Iwan Falahudin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Biro Ortala Kementerian Agama Pusat atas perhatian dan kepeduliannya kepada Tim Ortala Kementerian Agama di Provinsi Banten. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim yang telah hadir, baik secara langsung maupun secara online.

Iwan Falahudin berharap bahwa acara ini dapat diikuti dengan sebaik-baiknya oleh semua peserta. Menurutnya, bagus tidaknya sebuah organisasi dapat dilihat dari tiga aspek utama: Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pelaporan. Aspek pelaporan ini adalah yang sedang diupayakan untuk dapat segera dilakukan secara berkala setiap triwulannya.

Acara ini merupakan langkah penting dalam upaya peningkatan kinerja dan efisiensi organisasi. Dengan adanya bimbingan teknis ini, diharapkan pelaporan kinerja melalui aplikasi SIPKA dapat dilakukan dengan lebih baik dan efisien, sehingga dapat memberikan gambaran yang akurat tentang kinerja organisasi. Ini tentunya akan sangat membantu dalam proses pengambilan keputusan dan peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat.

(her/red)

Inisiatif Baru DP3AKKB Banten: Mendorong Remaja Menjauhi Seks Bebas untuk Mencegah Kehamilan Tak Diinginkan dan Stunting

0

SERANG – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten telah meluncurkan inisiatif baru untuk mendorong remaja dan masyarakat Desa Cipayung, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, untuk menjauhi perilaku seks bebas. Inisiatif ini bertujuan untuk menurunkan angka kehamilan yang tidak diinginkan, mencegah berbagai penyakit yang terkait dengan kehamilan, dan mencegah stunting pada bayi.

Kepala DP3AKKB Provinsi Banten, Sitti Ma’ani Nina, mengungkapkan inisiatif ini saat memberikan edukasi tentang upaya menurunkan angka kehamilan yang tidak diinginkan di Desa Cipayung Kec. Padarincang Kab, Serang, pada hari Rabu (15/5/2024).

Nina menekankan bahwa ada banyak risiko berbahaya yang dapat timbul dari seks di luar pernikahan yang dilakukan oleh remaja, salah satunya adalah kehamilan yang tidak diinginkan.

“Untuk itu, remaja perempuan harus berani mengatakan tidak jika diajak berhubungan seks pranikah oleh teman atau pacar. Begitu pula bagi remaja laki-laki, mereka harus menghormati teman wanita atau pacar mereka dengan tidak mengajak atau memaksa berhubungan seks pranikah,” ujar Nina.

Selain kehamilan yang tidak diinginkan, Nina juga menyoroti bahaya lainnya seperti penularan penyakit menular seperti HIV dan AIDS, kanker serviks, risiko kehamilan dan persalinan, aborsi, dan dampak psikologis seperti rasa malu, takut, rasa berdosa, dikucilkan, dan ketidakpastian masa depan.

Nina menambahkan, “Untuk mencegah hal-hal tersebut, diperlukan peran serta orang tua, masyarakat, guru, dan pemerintah untuk memberikan pemahaman tentang bahaya seks bebas. Ini bisa dilakukan melalui penguatan iman dan takwa, serta memberikan pemahaman bahwa tugas utama remaja adalah belajar, bermain, dan melakukan aktivitas positif.”

Dalam sosialisasi tersebut, Nina mengajak seluruh remaja di Banten, khususnya di Kabupaten Pandeglang, untuk lebih proaktif dalam menjaga kesehatan reproduksi mereka.

“Seperti bagaimana merawat area intim bagi remaja perempuan, hingga bagaimana mencapai kehamilan ideal, seperti menikah di atas umur 20 tahun. Ini juga dapat mengurangi risiko penularan penyakit hingga kekerasan seksual,” jelasnya.

Menurut Nina, remaja yang menjaga kesehatan reproduksi mereka juga dapat mencegah potensi stunting pada bayi yang akan mereka lahirkan pada usia ideal pernikahan dan kehamilan.

“Kami juga memberikan cara-cara bagaimana menjaga kebersihan organ intim remaja perempuan, jika kurang darah maka harus minum obat penambah darah, asupan makanan yang bergizi dan lain-lain. Sehingga, ketika sudah memasuki umur ideal menikah dan hamil maka potensi stunting pada calon bayi akan berkurang,” tutupnya. (adv)

Kakanwil Kemenag Banten Sidak Kesiapan Asrama Haji Kota Tangerang untuk Debarkasi

0

TANGERANG – Dalam rangka persiapan menyambut kedatangan jamaah haji dari Arab Saudi, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Banten, Rabu, (15/5/24). Dr. H. Nanang Fatchurrochman, S.H. S.Pd. M.Pd., melakukan inspeksi mendadak atau sidak ke asrama haji Kota Tangerang.

Ia didampingi oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Iwan Falahudin, Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Kabid Urais) Rifaudin, dan Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (Kabid Pakis). Merangkap sebagai Pelaksana Tugas Harian Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh (Kabid PHU), Uesul Qurni, S.H. M.H., juga turut serta dalam inspeksi ini.

Saat tiba di asrama haji, rombongan Kakanwil disambut hangat oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubag TU) Kota Tangerang, H. Safaruddin, dan Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Kasi Bimas Islam), H. Abdul Rahman atau yang akrab disapa Oman. Mereka langsung menjelaskan tentang kesiapan sarana dan prasarana yang tersedia di asrama haji untuk menyambut kedatangan jamaah haji.

Tidak hanya itu, tim Kakanwil juga diiringi oleh tim dari Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), serta tim terkait lainnya. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen penuh dalam memastikan kesiapan asrama haji ini.

Kakanwil berharap agar asrama haji ini betul-betul maksimal dalam kesiapan penerimaan debarkasi atau kedatangan jamaah haji dari Arab Saudi. Ini menunjukkan dedikasi dan komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah haji.

(her/red)

Regenerasi Pengrajin dan Pelestarian Warisan Budaya: Dekranasda Banten dan Dekranas Expo 2024

0

Tine Al Muktabar, Ketua Dekranasda Provinsi Banten, menekankan pentingnya regenerasi pengrajin, khususnya generasi muda, dalam upaya menjaga dan melestarikan warisan budaya bangsa. Menurutnya, tantangan dalam meningkatkan minat generasi muda terhadap kerajinan masih banyak, sehingga diperlukan langkah-langkah untuk menarik minat mereka terhadap wastra dan kriya yang unik dan memiliki nilai tambah ekonomi.

Tine berbicara setelah acara syukuran HUT Dekranas ke-44 dan pembukaan Dekranas Expo 2024 di Ballroom Alila Solo Hotel, Jawa Tengah, Rabu, (15/5/24). Dia menambahkan bahwa selain menjaga warisan budaya, kerajinan juga memiliki efek positif dalam menumbuhkan perekonomian.

Untuk menarik minat generasi muda terhadap wastra dan kriya, Tine menekankan pentingnya inovasi dan kreativitas yang sesuai dengan selera generasi muda. Dia juga berbicara tentang pentingnya peningkatan kemampuan pengrajin untuk membawa wastra dan kriya ke kancah nasional dan internasional.

Tine juga menyebutkan bahwa Dekranasda terus mendorong pengrajin untuk berinovasi dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Sebagai contoh, mereka telah melakukan Eco Green, mengubah bahan atau barang yang tidak dipakai lagi menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi.

Sementara itu, Ketua Umum Dekranas Wury Ma’ruf Amin mengatakan bahwa Dekranas telah menjadi tonggak utama dalam mengembangkan industri kerajinan selama 44 tahun terakhir. Dia menambahkan bahwa produk kerajinan Indonesia telah mendapatkan banyak pengakuan, baik di tingkat nasional maupun internasional, berkat peran pengrajin dan pihak lain yang mengangkat produk warisan budaya Indonesia ke panggung dunia.

Wury juga menekankan bahwa di tengah gejolak ekonomi global saat ini, penting untuk merespon dengan kreativitas dan keuletan sehingga menjadi peluang. Dia menyerukan pentingnya pengembangan keterampilan, menjaga kualitas produk, meluaskan jaringan pemasaran, memperhatikan keberlanjutan lingkungan, kesejahteraan, dan regenerasi pengrajin.

Dekranas Expo 2024 dibuka langsung oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo, dan dihadiri oleh anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) serta tamu undangan lainnya. (*)

(mar/red)

Sosialisasi Pilkada 2024: Kabupaten Serang Ajak Kaum Milenial Tingkatkan Partisipasi Pemilih

0

SERANG – Pemerintah Kabupaten Serang, melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), telah mengadakan acara sosialisasi untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 pada Rabu, (15/5/24). Acara ini ditujukan khususnya kepada generasi muda, dengan tujuan untuk memastikan keberhasilan dan meningkatkan partisipasi dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Serang.

Acara ini, yang bertema ‘Peran Pemuda dan Mahasiswa sebagai Kaum Milenial dalam Menyongsong Pilkada Kabupaten Serang 2024 yang Bermartabat, Aman, Adil, dan Berkualitatif’, dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt) Asda I Bidang Administrasi Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Serang, Sugi Hardono.

Hardono menekankan bahwa penyelenggaraan pemilu bukan hanya tanggung jawab Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), tetapi juga pemerintah daerah, termasuk Kabupaten Serang. Dia juga menyebutkan bahwa Kabupaten Serang akan berpartisipasi dalam Pilkada Serentak 2024, dan salah satu tugasnya adalah melakukan sosialisasi.

Hardono juga menyoroti pentingnya partisipasi kaum milenial dalam pemilihan ini, dengan data KPU menunjukkan bahwa jumlah pemilih milenial mendekati 34 persen dari total pemilih sebanyak 205 juta. Kabupaten Serang sendiri memiliki persentase pemilih milenial sekitar 30 persen.

Kepala Bakesbangpol Kabupaten Serang, Epi Priatna, menambahkan bahwa sosialisasi ini adalah upaya untuk memastikan bahwa masyarakat, khususnya mahasiswa, memahami pentingnya memilih Calon Bupati dan Wakil Bupati Serang. Diharapkan, kaum milenial yang mengikuti sosialisasi ini dapat menyebarkan informasi ini kepada keluarga dan teman-teman mereka.

Dengan adanya sosialisasi ini, Priatna berharap partisipasi pemilih pada Pilkada Kabupaten Serang 2024 dapat mencapai lebih dari 85 persen, seperti hasil Pilpres 2024. Dia juga menekankan bahwa pemilukada adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya KPU, Bawaslu, atau pemerintah daerah, tetapi juga masyarakat, termasuk kaum muda dan milenial. Bakesbangpol berencana untuk melakukan sosialisasi lebih intensif ke kecamatan-kecamatan dan pemilih pemula di masa mendatang.

(her/red)

Gempa 5.4 SR di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta: BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami

0

Jakarta, 15 Mei 2024 – Gempa bumi berkekuatan 5.4 skala Richter mengguncang wilayah Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada pukul 16:42:56 WIB hari ini. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di koordinat 5.84 LS dan 106.68 BT, atau sekitar 19 kilometer ke tenggara Kepulauan Seribu.

Gempa ini memiliki kedalaman cukup dalam, yaitu sekitar 264 kilometer di bawah permukaan laut. Meski demikian, gempa ini tidak berpotensi tsunami.

BMKG terus memantau aktivitas gempa ini dan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selalu pastikan informasi yang Anda terima berasal dari sumber yang kredibel dan dapat dipercaya.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi situs resmi BMKG. Tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi gempa susulan. #BMKG #infoBMKG #Gempa. (*)

Kabag TU Kanwil Kemenag Banten Sidak Pelaksanaan Diklat di Pesantren Manahijus Sadat

0

LEBAK – Pada hari Rabu, (15/5/24). sebuah kunjungan kerja dan inspeksi mendadak (‘sidak’) dilakukan oleh Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kabag TU Kanwil Kemenag) Provinsi Banten, Bapak Iwan Falahudin.

Kunjungan ini ditujukan ke Pondok Pesantren Modern Manahijus Sadat yang berlokasi di Kampung Serdang, Desa Pasar Keong, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten. Lokasi pesantren ini strategis, hanya berjarak sekitar 3 km dari terminal Mandala.

Pesantren modern ini dipimpin oleh seorang kyai lulusan pesantren modern Daarus Salam Gontor, K.H. Sulaiman Effendi, M.Pd. Beliau didampingi oleh sang istri tercinta, Ustadzah Nyai Umi Badriatul Imamah, S.Pd., yang juga berperan aktif dalam pengelolaan pesantren.

Dalam arahannya, Bapak Iwan Falahudin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Balai Diklat Keagamaan / BDK Jakarta yang dalam hal ini diwakili oleh Dr. Asip Sayuradi, M.Ed. selaku widyaiswara yang menjadi narasumber kegiatan tersebut. Selain itu, beliau juga mengapresiasi kerja keras Sapto Bintoro, Iwan Setiawan, dan Aripatin Kholisoh selaku panitia penyelenggara.

Beliau juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pimpinan pondok yang telah menyediakan aula serbagunanya sebagai tempat kegiatan. Ini menunjukkan komitmen dan dukungan pesantren terhadap kegiatan ini.

Kepada seluruh peserta pelatihan, Bapak Iwan Falahudin mengingatkan agar mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. Beliau menekankan bahwa ada banyak pegawai lainnya yang ingin mengikuti kegiatan ini, namun karena beberapa keterbatasan, akhirnya belum mendapat kesempatan. Oleh karena itu, kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

Kunjungan ini menandai komitmen kuat Kanwil Kemenag Provinsi Banten dalam mendukung pengembangan pendidikan agama dan pesantren di wilayahnya. Diharapkan, kunjungan ini dapat memberikan motivasi dan inspirasi bagi semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan dan pengembangan pesantren.

(her/red)

Kopi, Nadi Kehidupan Petani di Kaki Gunung Karang

0

PANDEGLANG – Bagi sebagian masyarakat yang tinggal di sekitar kaki Gunung Karang, Pandeglang-Banten, tanaman kopi bukan hanya sekadar tumbuhan hijau yang menyejukkan. Kopi sudah seperti nadi yang tak boleh berhenti beroperasi. Dari sinilah mereka hidup dan menghidupi.

Ada filosofi hebat yang tertanam dalam diri mereka “leuweung hejo, masyarakat ngejo” yang jika diartikan adalah hutan hijau (hutan lestari) masyarakat menanak nasi. sederhananya jika hutan lestari masyarakat bisa makan. musabab Sebagian besar masyarakat di sini berprofesi sebagai petani yang bergantung hidup pada hasil alam.

Sebut saja Apan, salah satu petani kopi Gunung Karang yang kami temui pada 12 Mei 2024. Darinya, kami belajar betapa kopi selalu memiliki cerita tersendiri yang tak pernah usang dan selalu menginspirasi. Warga Kelurahan Juhut-Pandeglang tersebut mengaku mencintai kopi sejak dini.

Apan, Salah Satu Petani Kopi Gunung Karang. Foto: DBN (Mardiana Akin)

Dahulu, Apan selalu dibawa ke kebun kopi oleh kakek dan orang tuanya. Dari ketinggianlah dia belajar menanam dan merawat kopi. Baginya, alam adalah buku yang terbuka lebar, mengajarkan bagaimana mengolah biji-biji pilihan hingga menimbulkan aroma kekhasan yang disukai banyak orang. Tidak berhenti sampai di situ, dirinya juga ikut menjajakan kopi siap saji (kopi tubruk) dengan berjualan keliling bermodalkan telapak kaki.

Hingga saat ini, bapak satu anak itu masih konsisten bersama kopi. Kami diajak berkeliling melihat penyemaian kopi miliknya. Di tempat inilah Apan bersama Kelompok Tani Sanghyang Payung berjuang melestarikan kopi. Sambil mengenalkan jenis-jenis tanaman kopi yang mereka tanam, mulai dari Liberika, Robusta hingga Arabika dan lainnya, dia tunjukkan satu persatu kepada kami.

Tempat Penyemaian Bibit Kopi Pilihan milik kelompok Tani Sahyang Payung. Foto: (Mardiana Akin)

Kelompok Petani ini bukan hanya menanam dan merawat kebun kopi. Jauh lebih dari itu, Kelompok Tani Sanghyang Payung dan Kelompok Tani Lawang Taji yang tergabung dalam Lembaga Ekonomi Masyarakat (LEM) Tri Sanghyang telah membuat hutan lestari dan menciptakan ekosistem pertanian dan ekonomi yang inovatif juga solutif dalam memecah persoalan para petani kopi.

“Dulu kami belum mengerti bagaimana menikmati kopi seperti saat ini. Bukan pasar yang merusak harga, tapi kita sendiri yang gak ngerti mengolah kopi,” ujar Apan sambil memperlihatkan bibit-bibit kopinya yang siap tanam.

Mengurai polemik petani bukanlah hal yang mudah. Menurut Apan, harga kopi terjun bebas akibat petani yang kurang paham bagaimana memilih dan memilah biji kopi yang bernilai tinggi. Namun, sejak adanya program LEM hasil kolaborasi Dinas Pertanian Provinsi dan Bank Indonesia Perwakilan Banten, para petani kopi di Kaki Gunung Karang semakin mengerti bagaimana meningkatkan produktivitasnya.

Berbagai pelatihan mulai dari penyemaian, penanaman, perawatan, pemanenan, penjemuran, penyortiran, pengolahan hingga penyajian dilakukan dengan berbagai inovasi dan sinergi antargenerasi dan instansi.

Bibit Kopi Siap Tanam hasil budidaya Kelompoktani Sanghyang Payung. foto : DBN (Mardiana)

“Kita merawat kopi dengan sangat teliti, bahkan pohon kopi kita ada yang mencapai 10 meter. Itu khusus untuk pembibitan, pohon yang tidak produktif kita tebang dan digantikan dengan tunas yang baru lalu kita stek supaya kembali produktif,” kata Apan.

Apan mengaku sebelum adanya program ini, dirinya mengelola 6 tempat total lahan yang digarapnya kurang lebih 5 hektar yang menghasilkan 5 ton biji kopi per tahun. Dengan kisaran harga jual 18.000 sampai 20.000 rupiah per kilogram, bisa dibayangkan betapa kopi sangat menjanjikan pundi-pundi rupiah apalagi dengan sistem saat ini.

“Kalau dulu kan asal tanam, asal panen, asal olah. Kalau sekarang semuanya tertata. Jarak tanam diperhatikan, setiap hari kita fokus ngurus kopi gak kenal lelah,” begitulah kata Apan.

LEM Tri Sanghyang bukan hanya menata petani dan kebun kopi, namun juga mengembalikan harga kopi sebagaimana mestinya. Melalui sistem LEM, petani kopi bisa menjual di kisaran harga 25.000 hingga 40.000 rupiah per kilogram sesuai rade (kualitas) pasaran.

Adanya pembinaan yang intensif, masyarakat kini mulai kembali membicarakan dan melirik kopi sebagai tanaman ekonomis. Menjadi investasi tahunan bagi para petani, sedangkan kebutuhan sehari-hari sudah bisa terpenuhi dengan hasil sayuran yang ditaman di antara pohon kopi.

hutan Lestari, Petani Heppy. Foto: DBN (Mardiana)

“Kita juga menggunakan sistem campur sari, kita bisa merawat kebun kopi sambil menanam wortel, menanam kentang, sawi, dan sebagainya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” pungkasnya.

Lahan semakin meluas, gunung semakin menghijau, petani semakin makmur. Itulah kondisi kaki Gunung Karang saat ini. Karena ngopi tidak selalu tentang kopi, secangkir kopi yang setia menemani pagi adalah harapan para petani, berbicara tentang kopi adalah sinergi membangun negeri, berbicara tentang kopi, berbicara tentang bumi yang lestari.

(Mardiana/Herfa)

Kontingen TP PKK Provinsi Banten Kreasikan Senam 6 Langkah Cuci Tangan dalam Tari Cuking

0

TANGERANG – Kontingen Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Banten telah menciptakan sebuah inovasi baru dalam senam kreasi. Mereka berhasil mengkombinasikan Senam 6 Langkah Cuci Tangan dengan tarian tradisional Tari Cuking. Penampilan ini menjadi lebih menarik dengan kombinasi pakaian berwarna hitam, kuning, dan ungu, serta aksesoris kepala berwarna merah dan kuning.


Hotmaruli Saragih, penanggung jawab kontingen TP PKK Provinsi Banten, mengungkapkan bahwa senam kreasi ini merupakan gabungan dari Tarian Cuking dan 6 langkah cuci tangan. “Ini tarian Cukin yang dikombinasikan dengan 6 langkah cuci tangan, tarian Cukin merupakan tarian khas Kabupaten Tangerang,” ungkap Saragih di Taman Balekambang, Solo, Jawa Tengah, Selasa (14/5/2024).

Saragih juga menyampaikan bahwa senam kreasi ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk mengajak masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. “Enam langkah cuci tangan ini salah satu program PKK Pusat pada Pokja 4 untuk mengajak masyarakat menjadi agen perubahan dalam menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat,” katanya.

Sebelum tampil dalam perlombaan, para kontingen telah berlatih selama tiga bulan, setelah mendapatkan arahan dari TP PKK Pusat. “Kita melakukan pelatihan kurang lebih tiga bulan,” tambah Saragih.

Sebagai informasi, kontingen TP PKK Provinsi Banten yang mengikuti perlombaan senam kreasi 6 langkah cuci tangan berjumlah 10 orang. Perlombaan ini digelar dalam rangkaian puncak peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) ke-52 PKK dan Jambore Nasional Kader PKK 2024, yang diikuti oleh seluruh TP PKK Provinsi se-Indonesia.

(her/red)

DP3AKKB Banten Luncurkan Kampanye Pencegahan Seks Bebas untuk Mencegah Kehamilan yang Tidak Diinginkan dan Stunting

0

SERANG, DISTRIKBANTENNEWS.COM – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten telah memulai kampanye di Sentul, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, dengan tujuan untuk mencegah perilaku seks bebas di kalangan remaja dan masyarakat setempat.

Kampanye ini bertujuan untuk mengurangi angka kehamilan yang tidak diinginkan, mencegah penyebaran penyakit yang berhubungan dengan kehamilan, dan mencegah stunting pada bayi.

Kepala DP3AKKB Provinsi Banten, Sitti Ma’ani Nina, yang akrab disapa Nina, mengungkapkan hal ini saat memberikan edukasi tentang upaya pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan di Sentul, pada hari Selasa (14/5/2024).

Nina menekankan bahwa ada banyak risiko berbahaya yang dapat timbul dari seks pranikah, salah satunya adalah kehamilan yang tidak diinginkan. “Untuk itu, remaja perempuan harus berani mengatakan tidak jika diajak berhubungan seks pranikah oleh teman atau pacar mereka. Begitu pula remaja laki-laki harus menghormati teman wanita atau pacar mereka dengan tidak mengajak atau memaksa berhubungan seks pranikah,” ujar Nina.

Selain kehamilan yang tidak diinginkan, Nina juga menambahkan bahwa seks pranikah dapat menimbulkan risiko penularan penyakit seperti HIV dan AIDS, kanker serviks, risiko kehamilan dan persalinan, aborsi, dan dampak psikologis seperti rasa malu, takut, rasa berdosa, dikucilkan, dan ketidakpastian masa depan.

Nina menegaskan bahwa untuk mencegah hal-hal tersebut, diperlukan peran serta dari orang tua, masyarakat, guru, dan pemerintah dalam memberikan pemahaman tentang bahaya seks bebas. “Bisa melalui penguatan iman dan takwa, memberikan pemahaman bahwa tugas utama remaja adalah belajar, bermain, dan melakukan aktivitas positif,” katanya.

Dalam sosialisasi tersebut, Nina mengajak semua remaja di Banten, khususnya di Kabupaten Pandeglang, untuk menjaga kesehatan reproduksi mereka. “Seperti bagaimana merawat area intim bagi remaja perempuan, hingga bagaimana kehamilan ideal, seperti menikah di atas umur 20 tahun. Dan ini juga dapat mengurangi risiko penularan penyakit hingga kekerasan seksual,” jelasnya.

Menurut Nina, remaja yang menjaga kesehatan reproduksi mereka juga dapat mencegah potensi stunting pada bayi yang akan mereka lahirkan pada usia ideal pernikahan dan kehamilan.

“Kita juga memberikan cara-cara bagaimana menjaga kebersihan organ intim remaja perempuan, jika kurang darah maka harus minum obat penambah darah, asupan makanan yang bergizi dan lain-lain. Sehingga, ketika sudah memasuki umur ideal menikah dan hamil maka potensi stunting pada calon bayi akan berkurang,” tambahnya.

Heri Handoko, anggota Komisi V DPRD Banten, menyatakan dukungannya terhadap program tersebut dan menilai bahwa sosialisasi tersebut sangat penting dalam mencegah kehamilan dini dan risiko stunting. “Laju pertumbuhan penduduk mempunyai banyak pengaruh terhadap lingkungan. Untuk mengantisipasi itu, perlu adanya pengendalian jumlah penduduk agar kelestarian lingkungan dapat terjaga dan kualitas kehidupan manusia dapat menjadi lebih baik ke depannya,” katanya.

(red)

Media dan Pemerintah Bersatu, Gubernur Banten Ajak Pers Berperan Aktif dalam Penanganan Pengangguran

0

SERANG – Pelaksana Harian Gubernur Banten, Al Muktabar, menyerukan kepada media untuk berperan aktif dalam upaya penyelesaian masalah pengangguran di Provinsi Banten. Pernyataan ini disampaikan saat acara Pelantikan Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Banten Masa Bakti 2024-2029 yang berlangsung di Aula Serbaguna Taman Wisata MBS, Kemanisan, Curug Kota Serang, pada hari Selasa, 14 Mei 2024.

Al Muktabar menekankan pentingnya kolaborasi, dukungan, dan kontribusi media dalam membantu pemerintah Provinsi Banten dalam merumuskan kebijakan untuk menekan angka pengangguran.

“Peran media sangat penting dalam penyusunan policy brief oleh Pemprov Banten,” kata Al Muktabar.

Ia juga mengajak para wartawan yang memiliki keahlian khusus di bidang pertanian, kelautan dan perikanan, perkebunan, dan lainnya untuk memanfaatkan kemampuannya dalam membantu generasi muda yang memiliki latar belakang pendidikan dan bakat di bidang tersebut. Kerjasama ini diharapkan dapat membantu pemerintah Provinsi Banten dalam menekan angka pengangguran.

Al Muktabar juga mengucapkan selamat kepada jajaran PWI Provinsi Banten masa bakti 2024-2029 yang baru dilantik.

“Selamat atas pelantikan kepengurusan PWI Provinsi Banten masa bakti 2024-2029, semoga program kerja PWI dapat membawa nilai-nilai positif terhadap Provinsi Banten yang kita cintai,” tutupnya.

Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, melantik Kepengurusan PWI Provinsi Banten Periode 2024-2029. Ia berharap agar PWI Provinsi Banten dapat segera menyusun program kerja yang sejalan dengan PWI Pusat, khususnya dalam hal pendidikan dan peningkatan kompetensi anggota.

Hendry juga menyerukan kepada anggota PWI untuk berperan aktif dalam menciptakan stabilitas keamanan daerah yang damai dan aman menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2024 yang akan datang, dengan menulis berita yang positif.

“Agar terciptanya stabilitas keamanan daerah yang baik, para Anggota PWI seluruh Indonesia diharapkan dapat menulis pemberitaan mulai dari sebelum, selama dan sesudah Pilkada 2024 dengan tone positif,” ujar Hendry.

(her/red)

Kabag TU Kanwil Kemenag Banten Menyampaikan Materi Pendalaman Ilmu Faroidh/Mawarits di Pesantren El-Karim

0

LEBAK – Pada hari Sabtu, 11 Mei 2024 lalu, sebuah kunjungan kerja yang penting dilakukan oleh Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama, atau yang lebih dikenal sebagai Kabag TU Kanwil Kemenag Provinsi Banten, Iwan Falahudin. Kunjungan ini dilakukan ke Pondok Pesantren El-Karim yang berlokasi di Cibuah, Kecamatan Warung Gunung, Kabupaten Lebak, Banten.

Pondok Pesantren El-Karim adalah sebuah institusi pendidikan modern yang dipimpin oleh seorang kyai yang juga merupakan lulusan pesantren modern Daar El-Qolam, yaitu K.H. Aan Subhan Aziz, S.E. M.Pd. Beliau didampingi oleh sang istri tercinta, ustadzah Nyai Titi Khurotiah, S.E.

Pada kesempatan kunjungan ini, Iwan Falahudin tidak hanya melakukan kunjungan biasa, tetapi juga menjadi narasumber pendalaman materi ilmu Faroidh atau ilmu Mawarits. Materi ini disampaikan kepada para santri kelas IV, V, dan VI yang setingkat dengan peserta didik kelas X, XI, dan XII pada madrasah aliyah.

Iwan Falahudin menyampaikan bahwa dalam hukum pembagian warisan menurut Islam, jatah perempuan adalah setengah dari jatah laki-laki. Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam Q.S. An-Nisa ayat 11. Menurutnya, perolehan warisan bagi wanita seperti ini adalah merupakan penghargaan yang harus disyukuri. Pasalnya, pada masa sebelum datangnya Islam di Jazirah Arab, kaum perempuan bahkan tidak berhak menerima warisan.

Meskipun dalam ketentuan ayat tersebut kaum laki-laki mendapatkan jatah dua kali lipat, tetapi mereka berkewajiban untuk memberikan nafkah kepada keluarganya. Berbeda dengan jatah yang dimiliki perempuan, jatahnya yang meskipun cuma setengah bagian laki-laki itu adalah milik sang wanita sepenuhnya. Ini adalah suatu bentuk penghargaan dan penghormatan terhadap perempuan dalam hukum waris Islam.

Kunjungan kerja ini menunjukkan komitmen dan dedikasi Iwan Falahudin dalam memperdalam pengetahuan santri tentang hukum waris dalam Islam, serta menunjukkan pentingnya pendidikan dalam membentuk generasi muda yang berpengetahuan dan berakhlak mulia.

(her/red)

Plh Gubernur Banten, Al Muktabar, Lepas Keberangkatan Jamaah Haji Kabupaten Tangerang 2024

0

TANGERANG – Pada hari Senin, 13 Mei 2024, Al Muktabar, Pelaksana Harian Gubernur Banten, meresmikan keberangkatan Jamaah Haji Provinsi Banten Kloter 7 JKG Kabupaten Tangerang. Acara ini berlangsung di Aula Masjid Agung Al Amjad, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Al Muktabar berdoa agar para jamaah haji dapat menjadi haji yang mabrur dan menjadi suri tauladan dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Ia juga berharap bahwa mereka yang belum mendapat panggilan untuk melaksanakan ibadah haji akan mendapatkannya di tahun-tahun mendatang.

Presiden dan Wakil Presiden RI telah bekerja sama dengan Arab Saudi untuk meningkatkan kuota Haji Indonesia. Hal ini telah membantu mengurangi antrian calon jamaah haji. Al Muktabar menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Banten, bersama dengan Kementerian Agama dan instansi penyelenggara Ibadah Haji, terus berupaya memberikan layanan dan fasilitas terbaik bagi Jamaah Haji dan Calon Jamaah Haji, baik di Indonesia maupun di Arab Saudi.

Nanang Fatchurohman, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten, mengungkapkan bahwa Jamaah Haji Provinsi Banten yang berangkat tahun 2024 ini mendapatkan penambahan kuota haji dari daerah lain yang belum menyerap penuh kuota haji yang diberikan Pemerintah Pusat. Sebelumnya, kuota jamaah haji Provinsi Banten adalah 9.903 jamaah haji. Namun, dengan adanya penambahan kuota dari Provinsi DKI Jakarta dan Lampung, total jamaah haji dari Provinsi Banten yang berangkat tahun ini menjadi 10.316 jamaah.

Nanang juga menekankan bahwa kesadaran masyarakat Banten untuk menunaikan ibadah haji semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan signifikan calon jamaah haji di Provinsi Banten yang masuk ke dalam daftar tunggu keberangkatan setiap tahun. Untuk menjaga kenyamanan para jamaah, pemerintah pusat, daerah, dan instansi/lembaga penyelenggara haji terus berupaya meningkatkan pelayanan dan kenyamanan bagi para jamaah dalam menjalankan ibadah haji.

Sebagai penutup, Al Muktabar mengibarkan bendera star sebagai tanda jalannya kendaraan BUS Jamaah Haji, menandai resmi dimulainya perjalanan ibadah haji bagi Jamaah Haji Provinsi Banten.

(mar/red)

Pembongkaran Bangunan Liar di Kragilan: Satpol PP Kabupaten Serang Bertindak Tegas

0

SERANG, DISTRIKBANTENNEWS.COM – Pada hari Senin, 13 Mei 2024, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Serang melakukan tindakan tegas dengan membongkar lima bangunan liar di Jalan Serang-Jakarta, Desa Cisait, Kecamatan Kragilan. Bangunan-bangunan tersebut telah melanggar tiga Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Serang.

Bangunan-bangunan yang dibongkar adalah tempat tambal ban, warung kopi, warung remang-remang, dan warung makan atau warteg. Mereka telah melanggar Perda Nomor 2 Tahun 2018 tentang ketentraman dan ketertiban umum, Perda Nomor 3 Tahun 2021 tentang penyakit masyarakat, dan Perda Nomor 1 Tahun 2021 tentang bangunan gedung.

Moch Yagi Susilo, Kepala Bidang Penertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Dinas Satpol PP Kabupaten Serang, mengungkapkan bahwa ini adalah pembongkaran kedua. “Pelaku usaha ini membandel. Kami bongkar hari ini dengan mengerahkan 32 personil,” kata Yagi.

Pembongkaran ini dilakukan berdasarkan laporan masyarakat yang merasa resah dan juga karena bangunan-bangunan tersebut berada di wilayah menuju Pusat Pemerintahan Kabupaten Serang. Sebelum pembongkaran, Satpol PP telah memberikan peringatan dan waktu selama 10 hari kerja untuk membongkar sendiri bangunan tersebut, namun tidak diindahkan.

Pasca pembongkaran, Yagi mengimbau para pelaku usaha untuk tidak mendirikan bangunan liar lagi. Jika masih bersikeras, Satpol PP akan membongkar langsung tanpa memberikan surat peringatan lagi.

Setelah pembongkaran di Desa Cisait, petugas Satpol PP melanjutkan dengan sosialisasi kepada pedagang di Pasar Cikande yang mendirikan lapak di bahu jalan. “Kita baru tahap sosialisasi, jadi tidak melakukan pembongkaran lapak di pasar Cikande,” ucap Yagi.

(*/red)

Peran Guru dalam Pengembangan Literasi dan Potensi Siswa

0

Oleh : Abas, S.Pd., M.Pd., M.Si.
Pengawas Madrasah Kota Tangerang Selatan

Guru memiliki peran penting dalam meningkatkan kemampuan siswa, baik dalam ilmu pengetahuan, sikap positif, maupun keterampilan. Sebagai pendidik, guru bertindak sebagai pengajar dan pendamping dalam peningkatan kemampuan anak secara kognitif dan psikomotorik. Mereka juga berperan dalam pembentukan mental dan karakter anak.

Anak memiliki banyak potensi yang belum diketahui. Jika bakat dan minat anak dalam bidang tertentu sudah tampak dan dapat diterapkan, maka dapat dinilai bahwa anak tersebut memiliki kemampuan dan potensi yang luar biasa. Dengan potensi ini, anak dapat melakukan literasi, yaitu membaca atau menulis untuk mengungkapkan ide-ide yang terpendam.

Guru juga berperan sebagai pioner dalam pengembangan literasi di rumah dan sekolah. Literasi, yang merupakan kemampuan membaca dan menulis, tidak terlepas dari kemampuan berbahasa dan memerlukan serangkaian kemampuan ilmu pengetahuan. Literasi dilaksanakan di luar kegiatan belajar mengajar, dengan siswa diharapkan membaca buku fiksi selama 15 menit dan kemudian mengungkapkan hasil bacaan mereka dalam bentuk tulisan.

Namun, literasi tidak hanya untuk siswa. Guru juga harus melakukan literasi, dan tulisan mereka bisa beraneka ragam, baik ilmiah maupun non ilmiah. Tulisan-tulisan ini menjadi bukti konkret bahwa guru juga melakukan kegiatan literasi.

Guru tidak hanya menjalankan kewajiban literasi, tetapi juga harus memiliki kesadaran akan pentingnya literasi. Sebagai fasilitator dan motivator dalam kegiatan literasi, guru memiliki kelebihan dibandingkan peneliti lain. Oleh karena itu, guru sebagai peneliti dapat dijadikan dasar dalam pengembangan literasi. Kesadaran literasi dalam diri siswa akan menjadi dasar penguatan kompetensi literasi di sekolah. Guru memiliki potensi yang luar biasa dalam pengembangan literasi sekolah.

Dalam mengembangkan literasi kepada siswa, guru memberikan kebebasan kepada mereka untuk memilih bahan bacaan yang disiapkan guru, meresume buku, mengembangkan kemampuan sastra dengan membaca puisi, menulis puisi, mendeklamasikan puisi, menulis opini, artikel ilmiah remaja, hingga menghasilkan karya dalam bentuk buku. Guru menyediakan ruang literasi kepada siswa yang akan melahirkan ide kreatif yang mampu membantu anak menemukan bakat dan potensinya.

Kabag TU Kanwil Kemenag Banten Hadiri Acara Wisuda Santri di Pesantren Manahijus Sadat

0

LEBAK – Pada hari Minggu, 12 Mei 2024, Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kabag TU Kanwil Kemenag) Provinsi Banten, Iwan Falahudin, melakukan kunjungan kerja dan menghadiri acara wisuda santri angkatan ke-24 Diversity Generation di Pondok Pesantren Modern Manahijus Sadat. Lokasi pesantren ini berada di Kampung Serdang, Desa Pasar Keong, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten, sekitar 3 km dari terminal Mandala.

Pesantren modern ini dipimpin oleh K.H. Sulaiman Effendi, M.Pd., seorang kyai lulusan pesantren modern Daarus Salam Gontor. Beliau didampingi oleh sang istri tercinta, Ustadzah Nyai Umi Badriatul Imamah, S.Pd.

Acara tersebut dihadiri oleh para kyai dari berbagai pondok pesantren baik modern maupun salafiyah, serta beberapa pejabat baik sipil, polri maupun militer. Diantara mereka yang hadir adalah:

  1. K.H. Suparman, S.H. M.Si., pimpinan Pondok Pesantren Modern Daar El-Rofa yang berlokasi di Jalan Cemplang, Kp. Alun-alun, Kec. Warung Gunung, Kabupaten Lebak, Banten.
  2. K.H. Luay Sumardi, S.Sos. M.Si., pimpinan Pondok Pesantren Modern Daar El-Haq yang berlokasi di Jl. Maulana Hasanudin, Kp. Cempa, Kecamatan Kalang Anyar, Kabupaten Lebak, Banten.
  3. K.H. Nurkholis Ali, Lc., Pimpinan Pondok Pesantren Modern Nur El-Washid yang berlokasi di Kampung Kemanisan Masjid, Kelurahan Sukawana, Kecamatan Curug, Kota Serang, Banten.

Dalam tausiyahnya, K.H. Drs. Sulaiman Effendi, M.Pd. menyatakan bahwa kemajuan dan perkembangan pesantren bukan hanya karena megahnya bangunan, melainkan karena daya juang para santri, asatidz, kyai, masyarakat, dan sumber daya manusia lainnya. Oleh karena itu, kerjasama dan kolaborasi antar pihak terkait harus terus dikembangkan.

Iwan Falahudin dalam komentarnya kepada media menyatakan bahwa saat ini Indonesia membutuhkan figur santri dalam mengisi berbagai ruang. Santri yang moderat, bijak, dan memahami perpaduan dunia dan akhirat, sehingga bisa mendukung tercapainya Indonesia yang aman, damai, adil, makmur, dan sejahtera.

(her/red)

Perjalanan Ibadah: 440 Jemaah Haji Kabupaten Serang Berangkat ke Tanah Suci

0

SERANG, DISTRIKBANTENNEWS.COM – Pada hari Minggu, (12/5/2024). Nanang Supriatna, Sekretaris Daerah Kabupaten Serang, memimpin upacara pelepasan 440 jemaah haji dari Kabupaten Serang. Mereka adalah bagian dari kloter 5 nasional dan kloter pertama dari Kabupaten Serang.

Acara pelepasan dimulai dengan sambutan dan pengalungan sorban kepada petugas haji. Nanang Supriatna, mewakili Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, melepas bus yang mengangkut jemaah haji dengan mengangkat bendera bertuliskan ‘start’.

“Sebagai wakil Bupati, saya melepas 440 jemaah haji yang merupakan bagian dari kloter 5 nasional dan kloter pertama dari Kabupaten Serang. Total jemaah haji dari Kabupaten Serang adalah 1.301 orang,” kata Nanang Supriatna.

Tahun 2024, Kabupaten Serang mengirim 1.301 jemaah haji dalam 4 kloter. Kloter 5 berangkat pada 12 Mei dan kembali pada 23 Juni, kloter 39 berangkat pada 28 Mei dan kembali pada 10 Juni, kloter 58 berangkat pada 5 Juni dan kembali pada 17 Juli, dan kloter 64 berangkat pada 7 Juni dan kembali pada 19 Juni.

Nanang Supriatna menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Serang berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi semua jemaah haji. “Kami akan berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan terbaik. Kami berharap semua jemaah haji sampai ke tanah suci dan kembali dengan selamat,” ungkapnya.

Dia juga mengingatkan jemaah haji bahwa ibadah haji bukan hanya soal rohani, tetapi juga fisik. Oleh karena itu, dia mengimbau jemaah untuk menjaga kesehatan dan kekompakan.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Serang, Muhtadi, mengatakan bahwa jemaah haji kloter 5 berjumlah 440 orang, terdiri dari 190 laki-laki dan 250 perempuan. Jemaah termuda berusia 19 tahun dan tertua 94 tahun.

Dia juga menjelaskan bahwa petugas kloter 5 berjumlah 10 orang. Proses perjalanan jemaah haji kloter 5 dimulai dengan kedatangan di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta pada 12 Mei pukul 11.00 WIB. Mereka berangkat ke Madinah pada 13 Mei pukul 08.20 WIB dan tiba di Madinah pada pukul 13.50 Waktu Arab Saudi. Mereka dijadwalkan kembali ke Indonesia pada 23 Juni pukul 20.00 WIB.

Acara pelepasan juga dihadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Serang, Bahrul Ulum, sejumlah pejabat eselon 2 di lingkungan Pemkab Serang, Direktur BPR Serang Dadi Suryadi, Ketua MUI Kabupaten Serang, KH. Tubagus Ahmad Khudori Yusuf, dan Ketua Baznas Kabupaten Serang Badruddin.

(her/red)

Imah Kopi Gunung Karang: Transformasi Petani Kopi Menjadi Pengusaha Kopi, Membangun Ekosistem Unik dan Mendorong Pemberdayaan Ekonomi di Banten

0

PANDEGLANG, DISTRIKBANTENNEWS.COM – Pada Minggu, 26 November 2023 lalu, Imah Kopi Gunung Karang resmi dibuka oleh Pj Gubernur Banten dan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Banten. Tempat ini sekarang menjadi pusat harapan bagi petani kopi di kaki Gunung Karang, khususnya di beberapa desa di Kelurahan Juhut, Kecamatan Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang-Banten.

Imah Kopi Gunung Karang menawarkan pengalaman minum kopi yang unik dengan latar belakang pegunungan yang indah dan sejuk. Selain itu, galeri kopi menambah keistimewaan tempat ini. Yang paling menarik adalah bagaimana pertanian dapat berkolaborasi dengan pemberdayaan ekonomi untuk menciptakan ekosistem yang unik.

Lembaga Ekonomi Masyarakat (LEM) Tri Sanghyang, dalam program KSBI dan Dinas Pertanian Provinsi Banten, telah menciptakan platform di mana kelompok tani dan pengusaha dapat bekerja sama untuk membangun Kilometer 0 Kopi Banten di Gunung Karang.

Program ini, yang dimulai pada September 2023, telah memberdayakan beberapa kelompok tani untuk membuat lahan pertanian mereka lebih produktif. Mereka telah menanam sekitar 28.000 pohon kopi di lahan seluas sekitar 60 hektar dari total 116 hektar yang tersedia. Ini telah mengembalikan citra Gunung Karang sebagai titik 0 kilometer Kopi Banten.

Sistem penanaman yang baik dengan menggunakan model agroforestri telah mengubah lahan perkebunan menjadi hutan produktif yang menyejukan. Ada tiga jenis kopi utama yang dibudidayakan oleh masyarakat Juhut: Liberika, Robusta, dan Arabika. Mereka juga menghasilkan kopi endemik yang dikenal sebagai kopi Bakhir, kopi Babakhir, dan kopi leupeh lalay.

Selain itu, LEM ini juga mengelola sistem peternakan domba dan menggunakan kotoran hewan sebagai pupuk kompos trichoderma. Ini tidak hanya memberikan pupuk alami untuk lahan mereka tetapi juga menjadi sumber pendapatan tambahan.

LEM Tri Sanghyang juga melibatkan generasi muda dalam pembentukan Kelompok Petani Muda. Sekitar 20 orang yang tergabung dalam kelompok ini telah dilatih untuk mengolah kopi menjadi siap saji. Mereka telah memproduksi ratusan kintal kopi kemasan per tahun dan mendistribusikannya ke berbagai agen di berbagai daerah.

Kedai kopi yang Instagramable ini juga melibatkan ibu-ibu rumah tangga dalam pembentukan Kelompok Wanita Tani (KWT). Sekitar 26 ibu rumah tangga berperan sebagai juru masak di Imah Kopi Gunung Karang.

Kedai ini melayani ratusan pengunjung setiap hari dan jumlahnya meningkat pada akhir pekan atau hari libur. Selain menyajikan kopi dengan berbagai olahan, di sini juga terdapat display produk dan informasi tentang kopi yang akan menjadi cikal bakal museum kopi Banten di masa depan.

(her/red)