Rabu, 18 September 2024 5:14 WIB
BerandaKesehatanInisiatif Baru DP3AKKB Banten: Mendorong Remaja Menjauhi Seks Bebas untuk Mencegah Kehamilan...

Inisiatif Baru DP3AKKB Banten: Mendorong Remaja Menjauhi Seks Bebas untuk Mencegah Kehamilan Tak Diinginkan dan Stunting

- Advertisement -

SERANG – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten telah meluncurkan inisiatif baru untuk mendorong remaja dan masyarakat Desa Cipayung, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, untuk menjauhi perilaku seks bebas. Inisiatif ini bertujuan untuk menurunkan angka kehamilan yang tidak diinginkan, mencegah berbagai penyakit yang terkait dengan kehamilan, dan mencegah stunting pada bayi.

Kepala DP3AKKB Provinsi Banten, Sitti Ma’ani Nina, mengungkapkan inisiatif ini saat memberikan edukasi tentang upaya menurunkan angka kehamilan yang tidak diinginkan di Desa Cipayung Kec. Padarincang Kab, Serang, pada hari Rabu (15/5/2024).

Nina menekankan bahwa ada banyak risiko berbahaya yang dapat timbul dari seks di luar pernikahan yang dilakukan oleh remaja, salah satunya adalah kehamilan yang tidak diinginkan.

“Untuk itu, remaja perempuan harus berani mengatakan tidak jika diajak berhubungan seks pranikah oleh teman atau pacar. Begitu pula bagi remaja laki-laki, mereka harus menghormati teman wanita atau pacar mereka dengan tidak mengajak atau memaksa berhubungan seks pranikah,” ujar Nina.

Selain kehamilan yang tidak diinginkan, Nina juga menyoroti bahaya lainnya seperti penularan penyakit menular seperti HIV dan AIDS, kanker serviks, risiko kehamilan dan persalinan, aborsi, dan dampak psikologis seperti rasa malu, takut, rasa berdosa, dikucilkan, dan ketidakpastian masa depan.

Nina menambahkan, “Untuk mencegah hal-hal tersebut, diperlukan peran serta orang tua, masyarakat, guru, dan pemerintah untuk memberikan pemahaman tentang bahaya seks bebas. Ini bisa dilakukan melalui penguatan iman dan takwa, serta memberikan pemahaman bahwa tugas utama remaja adalah belajar, bermain, dan melakukan aktivitas positif.”

Dalam sosialisasi tersebut, Nina mengajak seluruh remaja di Banten, khususnya di Kabupaten Pandeglang, untuk lebih proaktif dalam menjaga kesehatan reproduksi mereka.

“Seperti bagaimana merawat area intim bagi remaja perempuan, hingga bagaimana mencapai kehamilan ideal, seperti menikah di atas umur 20 tahun. Ini juga dapat mengurangi risiko penularan penyakit hingga kekerasan seksual,” jelasnya.

Menurut Nina, remaja yang menjaga kesehatan reproduksi mereka juga dapat mencegah potensi stunting pada bayi yang akan mereka lahirkan pada usia ideal pernikahan dan kehamilan.

“Kami juga memberikan cara-cara bagaimana menjaga kebersihan organ intim remaja perempuan, jika kurang darah maka harus minum obat penambah darah, asupan makanan yang bergizi dan lain-lain. Sehingga, ketika sudah memasuki umur ideal menikah dan hamil maka potensi stunting pada calon bayi akan berkurang,” tutupnya. (adv)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

BERITA TERKINI

- Advertisment -

Recent Comments