BerandaStoryBanten: Kejayaan Masa Lalu, Kemajuan Masa Kini, dan Potensi Masa Depan

Banten: Kejayaan Masa Lalu, Kemajuan Masa Kini, dan Potensi Masa Depan

DISTRIKBANTENNEWS.COM – Banten, meskipun memiliki luas wilayah yang tak signifikan dibandingkan dengan provinsi induknya, Jawa Barat, tetap menarik perhatian dengan sejumlah potensi yang dimilikinya. Dengan luas wilayah hanya 8.651,20 Km2, meliputi empat kota dan empat kabupaten, Banten menunjukkan bahwa sempitnya wilayah bukanlah hambatan untuk mencapai kemajuan.

Banten memiliki berbagai potensi, antara lain letak yang strategis, kondisi alam yang menguntungkan, dan kekayaan alam yang melimpah. Selain itu, latar belakang sejarah kejayaan di masa lalu dan momentum yang ada menjadi faktor penting bagi kemajuan Banten. Berangkat dari kalkulasi atas potensi yang dimiliki, masyarakat Banten bertekad memisahkan diri dari Jawa Barat dan membentuk provinsi tersendiri.

Sejarah Banten penuh dengan kejayaan, terutama pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1631-1692). Banten tidak hanya menjadi pusat penyebaran agama Islam, tetapi pelabuhan Banten juga dikenal sebagai pusat perdagangan internasional yang termashur. Bukti-bukti kejayaan Kesultanan Banten bisa ditelusuri melalui beberapa literatur dan bukti fisik yang masih bisa disaksikan hingga saat ini.

Pada masa kolonial, Banten juga memiliki peran penting. Di bawah pimpinan Gubernur Jenderal Herman Williem Daendels (1808-1811), di Anyer dan Ujung Kulon, dibangun pangkalan armada laut. Anyer juga dijadikan titik nol proyek monumental pembangunan jalan raya trans Jawa hingga ke Panarukan Jawa Timur.

Kejayaan masa lalu Banten bukan hanya menjadi kenangan. Peninggalan berupa fisik dapat berfungsi untuk bahan kajian ilmiah dan sarana wisata. Warisan berupa nilai-nilai agama maupun budaya menjadi pijakan bagi pembangunan Provinsi Banten. Dengan semua potensi dan warisan ini, Banten terus bergerak maju sebagai provinsi yang mandiri dan berkembang.

Seiring bergulirnya reformasi, perubahan sistem politik terjadi, salah satunya adalah desentralisasi kekuasaan. Momentum fenomenal ini ditandai dengan terbentuknya Provinsi Banten pada tanggal 4 Oktober 2000. Keberadaan Provinsi Banten ini bagaikan napak tilas kejayaan Banten di masa lampau. Dengan segala potensi yang dimiliki, Banten menunjukkan kemajuannya. Pada tahun 2007, Banten menduduki peringkat keempat dalam hal peningkatan APBD.

Baca Juga:  10 Cerita Rakyat Di Banten Urutan Terakhir Belum Banyak Yang Tahu

Provinsi Banten memiliki potensi alam yang cukup tinggi. Secara topografi, Banten terdiri atas dua bagian besar, yaitu daerah perbukitan di sebelah selatan (Kabupaten Lebak dan Pandeglang) dan daerah dataran rendah di bagian lainnya. Banten terdiri dari empat kota (Kota Serang, Tangerang, Cilegon, dan Kota Tangerang Selatan) dan empat kabupaten (Kabupaten Serang, Tangerang, Pandeglang, dan Kabupaten Lebak).

Kota Tangerang, Kota Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Serang adalah daerah dengan aktivitas ekonomi cukup tinggi karena merupakan kawasan industri, terutama industri manufaktur. Kabupaten Lebak dan Pandeglang merupakan daerah hijau, hutan dan perkebunan banyak terdapat di sana. Sementara itu, Kota Tangerang Selatan merupakan kota jasa dan perdagangan, serta banyak lembaga pendidikan bergensi dan bertaraf internasional.

Provinsi Banten juga memiliki Taman Nasional Ujung Kulon di Kabupaten Pandeglang, tempat masih hidupnya populasi hewan langka yang di dunia hanya ada di Ujung Kulon. Bandara internasional Soekarno-Hatta, gerbang utama Indonesia, berada di Kota Tangerang. Bahkan, telah direncanakan pembangunan pelabuhan bertaraf internasional di Kramatwatu, Serang. Kondisi ini membuat peningkatan APBD Provinsi Banten meningkat signifikan setiap tahun.

Dalam sektor pariwisata, Provinsi Banten yang ketiga sisinya dikelilingi laut, dari Cilegon hingga Labuhan, jalan melingkar menyusur tepi pantai Selat Sunda merupakan kawasan wisata yang sangat kesohor. Hotel dan villa berjejer siap memanjakan setiap wisatawan dengan pemandangan Gunung Krakatau yang penuh cerita di lepas pantai. Pelabuhan penyeberangan ke Sumatera menambah kesibukan Provinsi di ujung barat Pulau Jawa ini. Dihubungkan oleh ruas tol langsung sampai Jakarta. Apalagi jika pembangunan mega proyek jembatan Selat Sunda yang jauh lebih panjang dari jembatan Suramadu terealisasi, membuat Provinsi Banten semakin melambung.

Baca Juga:  Ini Langkah Strategis Pemprov Banten Antisipasi Dampak El Nino

*red

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

Most Popular

- Advertisment -

Recent Comments