BerandaStoryMITOS SUMUR BAHBUL DAN ANGGA RAKSA

MITOS SUMUR BAHBUL DAN ANGGA RAKSA

Karya Manan Rukmara

DISTRIKBANTENNEWS.COM – Di suatu kampung tepatnya di Kampung Ciseke , tempat tinggal saya saat ini terdapat jejak sejarah zaman dahulu. Saya mencari tahu dari warga di sana yang sudah lama menetap untuk mendapatkan ceritanya, setelah saya temui narasumber ternyata di Kampung Ciseke ada sumur yang mempunyai riwayat dan mitos dipercaya airnya dapat mengobati penyakit.

Kurang lebih sekitar 80 tahun yang lalu terdapat sumur yang dinamakan Bahbul dengan di pinggirnya terdapat sebuah goa yang sekarang sudah roboh. Sebelumnya tempat itu hanyalah hutan belantara dan satu danau yang disebutkan dengan Bahbul tadi. Namun, lama kelamaan daratannya menaik hingga berbentuk sumur yang bersumber dari mata air. 

Menurut penuturan narasumber sumur itu dinamakan Bahbul karena sebenarnya tempat itu merupakan tempat para Aulia {ulama-ulama tinggi, santri yang ilmunya paling tinggi atau paling pintar berkumpul untuk melakukan musyawarah dan mempertinggi ilmu mereka. Selain itu, di sana juga merupakan tempat menyebarkan agama Islam. Salah satu dari mereka bernama Mbah Kabul, yang disingkat menjadi Bahbul. 

Beliau sering bertapa atau berdiam diri bahkan menjadi penghuni tetap di sana bersama para Aulia yang lainnya. Narasumber bicara “sebenarnya sebelum dinamakan Bahbul sumur itu dinamakan Jebul. Kenapa? karena orang- orang di sana bisa dibilang pemalas atau jebul {sebul dalam bahasa Sunda}” Penutur menjelaskan bahwa di samping sumur Bahbul ada sumur yang di namakan Angga Raksa, airnya lebih jernih yang konon katanya dari air itulah dapat menyembuhkan penyakit“

Dalam bahasa Jawa dulu Angga Raksa adalah sebuah simbol di mana Angga yang berarti menunjukkan tempat dan Raksa adalah air yang suci atau air untuk mensucikan. Jadi, Sumur Angga Raksa adalah air untuk menyucikan yang berada di hutan belantara. Kata narasumber. Mitos jaman dahulu itu adalah percaya pada hal-hal gaib . Di tempat itu terdapat tiga kehidupan gaib, jelas narasumber, yaitu kehidupan para roh Aulia yang sudah wafat salah satunya Mbah Kabul seperti yang sudah diceritakan di atas, ada jin islam dan jin setan. 

Baca Juga:  Turnamen Sepak Bola Karang Taruna Tunas Mekar Desa Sukajadi, Persatukan Bangsa Melalui Pancasila dan Olahraga

Jika seseorang yang mempunyai ilmu kebatinan maka ia dapat merasakan dan melihat bahwa ada kehidupan lain di sumur itu selain manusia. Bahkan selain tiga gaib tadi ada penunggu lain yang disebut dengan Ratu Ular. “Pernah salah satu warga yang rumahnya berdekatan dengan sumur itu tak sengaja sedang berfoto di sana tiba-tiba yang terpotret bukanlah manusia melainkan sesosok gambar wujud manusia yang bersisik dan memakai mahkota itulah Ratu Ular.” Cerita penutur sambil menunjukan tempat berfoto.

Sayang foto itu telah lenyap. Selain itu di Kampung Ciseke merupakan tempat para Syekh, Kiai, dan Santri bermusyawarah tepatnya setiap tanggal 14 malam Selasa. Sampai sekarang dipercaya bahwa hal itu ada namun warga di sana mengganggap itu adalah hal biasa dan tidak risih lagi dengan kegaiban seperti itu. Hingga saat ini air sumur Bahbul dan air sumur Angga Raksa masih digunakan warga untuk kebutuhan hidup sehari-hari.  

Air sumur itu tidak pernah habis juga tidak pernah berkurang airnya dan sumur-sumur yang ada di Kampung Ciseke bersumber dari mata air Sumur Bahbul. “Air yang tak pernah habis itu merupakan Anugerah yang diberikan oleh Allah kepada warga kampung” begitulah penuturan dari narasumber selasai menceritakan mitos yang ada di Kampung Ciseke.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

Most Popular

- Advertisment -

Recent Comments