DISTRIKBANTENNEWS.COM – Pernahkah Anda merasa dunia berputar di sekitar Anda? Atau mungkin Anda kesulitan menjaga keseimbangan, merasa pusing meski sedang berdiri diam? Jika ya, Anda tidak sendirian. Pusing adalah keluhan umum yang menyerang jutaan orang di seluruh dunia. Namun, sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa rasa pusing yang terus-menerus bisa jadi lebih dari sekadar ketidaknyamanan.
Penelitian yang melibatkan 9.000 orang dewasa di Amerika Serikat ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara pusing dan kematian. Hasilnya mengejutkan namun penting bagi pemahaman kita tentang risiko kesehatan yang terkait dengan gejala yang tampaknya tidak berbahaya ini.
Individu yang melaporkan gejala pusing menghadapi risiko kematian yang lebih tinggi karena berbagai sebab, termasuk penyakit kardiovaskular, diabetes, dan kanker. Pusing yang bergejala terutama terkait dengan kematian akibat diabetes, sehingga menjelaskan hubungan yang sebelumnya terabaikan.
Namun, tidak semua jenis pusing memiliki risiko yang sama. Meskipun masalah keseimbangan dan jatuh dikaitkan dengan angka kematian yang lebih tinggi, pusing karena posisi tidak menunjukkan korelasi yang signifikan dengan peningkatan risiko kematian.
Studi yang diterbitkan dalam JAMA Otolaryngoly-Head Neck Surgery menunjukkan bahwa kondisi kesehatan yang mendasarinya, seperti neuropati perifer dan perubahan iskemik yang disebabkan oleh mikroangiopati, dapat berkontribusi pada sensasi ketidakseimbangan, yang pada akhirnya menyebabkan risiko kematian yang lebih tinggi.
Jika Anda sering mengalami pusing, terutama yang disertai dengan masalah keseimbangan atau terjatuh, penting untuk mengambil tindakan. Mencari nasihat dan intervensi medis dapat membantu mengurangi risiko yang terkait dengan gejala ini.
Seiring bertambahnya usia populasi kita, laporan gejala pusing diperkirakan akan meningkat. Oleh karena itu, sangat penting untuk berinvestasi dalam penelitian lebih lanjut guna mengembangkan intervensi yang efektif untuk mengatasi pusing dan mengurangi dampaknya terhadap angka kematian.
Meskipun penelitian ini menawarkan wawasan yang berharga, penting untuk mengakui keterbatasannya. Data yang dilaporkan sendiri dan sifat observasional dari penelitian ini memberikan ruang bagi bias dan faktor perancu. Penelitian di masa depan harus menggali lebih dalam mekanisme di balik pusing dan implikasinya terhadap kesehatan. (***)
(her/red)