Sabtu, 26 Juli 2025 7:03 WIB
BerandaHealthManis Tapi Tanpa Gula: Seberapa Aman Stevia dan Eritritol dalam Makanan dan...

Manis Tapi Tanpa Gula: Seberapa Aman Stevia dan Eritritol dalam Makanan dan Minuman Kita?

- Advertisement -

DISTRIKBANTENNEWS.COM – Di era hidup sehat dan diet rendah gula seperti sekarang, banyak orang mulai beralih dari gula biasa ke pemanis alternatif. Dua di antaranya yang sangat populer adalah stevia dan erythritol. Tapi, apa sebenarnya kedua bahan ini, dan mengapa perlu dianalisis dalam industri pangan?

Apa Itu Pemanis Alternatif?

Pemanis alternatif adalah bahan yang bisa memberikan rasa manis tanpa menggunakan gula pasir (sukrosa). Pemanis alternatif pengganti gula yang diinginkan adalah pemanis yang memiliki sedikit atau bahkan tidak mengandung kalori, sehingga aman untuk dikonsumsi dalam jangka panjang. Pemanis seperti ini sangat cocok untuk orang yang menderita diabetes atau penyakit lain, karena tidak akan membuat gula darah menjadi naik.

Dua pemanis alternatif yang sering digunakan dalam makanan dan minuman saat ini adalah stevia dan eritritol.

  1. Stevia (Pemanis Alami dari Daun)

Stevia berasal dari daun tanaman Stevia rebaudiana, yang secara alami terasa sangat manis. Bahkan rasa manisnya bisa mencapai 100-300 kali lebih kuat dibandingkan gula biasa. Karena sangat manis, kita hanya perlu sedikit stevia untuk menggantikan gula, sehingga bisa membantu mengurangi asupan kalori harian.

Kandungan utama pemanis dalam stevia adalah stevioside dan rebaudioside A. Rebaudioside A lebih disukai karena manisnya bersih tanpa rasa pahit di akhir, tidak seperti stevioside yang kadang meninggalkan rasa pahit di mulut.

Stevia juga sering digunakan dalam jumlah kecil (sekitar 28 mg/mL dalam makanan atau minuman) dan dianggap aman, bahkan dapat membantu menurunkan kadar gula darah jika digunakan dengan tepat.

Gambar 1. Pemanis Stevia
(Sumber: Fadli (2022) https://www.halodoc.com/artikel/bosan-dengan-gula-biasa-nikmati-manisnya-dengan-stevia)
  1. Eritritol (Gula Alkohol Rendah Kalori)

Eritritol adalah jenis gula alkohol alami yang ditemukan dalam buah-buahan seperti pir, anggur, semangka, jamur dan pada beberapa makanan hasil fermentasi seperti sake atau anggur.

Eritritol memiliki tingkat kemanisan sekitar 70% dari gula (sukrosa), tapi hanya mengandung 0,2 kalori per gram. Eritritol tidak menyebabkan lonjakan gula darah dan tidak membuat gigi berlubang, sehingga cocok untuk penderita diabetes atau yang sedang diet.

Gambar 2. Pemanis Eritritol
(Sumber: Fadli (2020) https://www.halodoc.com/artikel/amankah-pemanis-erythritol-untuk-pengidap-diabetes)

Mengapa Stevia dan Eritritol Perlu Dianalisis?

Meskipun terlihat sehat dan alami, penggunaan stevia dan eritritol tetap perlu diperhatikan, karena:

  1. Efek Samping Konsumsi Berlebih
  • Eritritol bisa menyebabkan kembung atau diare jika dikonsumsi terlalu banyak
  • Stevia kadang meninggalkan rasa pahit jika tidak dicampur atau diformulasikan dengan baik.
  1. Kestabilan dalam Produk
  • Pemanis ini perlu diuji apakah tetap stabil saat dipanaskan, seperti saat dipanggang atau dipasteurisasi
  • Perlu dicek juga apakah mempengaruhi tekstur dan rasa akhir produk.

 

  1. Rasa dan Penerimaan Konsumen
  • Tidak semua orang suka rasa stevia atau eritritol. Produk tanpa gula kadang dianggap kurang manis atau punya rasa “aneh”.
  • Karena itu perlu dilakukan uji organoleptik untuk tahu apakah konsumen menyukainya.
  1. Keamanan dan Aturan Penggunaan
  • Semua bahan dalam makanan harus diuji keamanannya oleh badan resmi seperti BPOM atau FDA.

 

Bagaimana Cara Menilai Kualitasnya?

Untuk memastikan stevia dan eritritol aman dan cocok digunakan, dilakukan analisis fisikokimia diantaranya yaitu:

  1. Analisis Fisik seperti warna dan tekstur.
  2. Analisis Kimia termasuk kadar air, abu, protein, lemak, karbohidrat, serat, gula reduksi dan aktivitas antioksidan juga diukur untuk menilai kandungan gizinya.

 

Jenis Makanan Populer yang Menggunakan Stevia dan Erythritol

Kedua pemanis ini saat ini digunakan luas dalam berbagai produk:

  • Minuman ringan dan teh kemasan rendah kalori: minuman seperti soda, teh botol, atau jus kemasan yang mengklaim “tanpa gula”. Untuk memberikan rasa manis tanpa menambahkan kalori atau menaikkan kadar gula darah.
  • Permen, cokelat, dan kue rendah gula: produk-produk manis seperti permen bebas gula, cokelat untuk penderita diabetes, atau kue diet sering kali memakai campuran pemanis alternatif.
  • Yogurt, soyghurt, dan produk susu fermentasi: yogurt atau soyghurt (yogurt berbasis kedelai) kadang memiliki rasa manis tapi tetap rendah kalori.
  • Sereal, granola bar, dan snack sehat: produk sarapan sehat atau camilan ”sehat” memberi rasa manis ringan tapi tetap sesuai dengan pola makan sehat.
  • Produk diet atau bebas gula (sugar-free): berbagai makanan dan minuman yang diberi label “sugar-free”, “no added sugar”, atau “low-calorie” seperti susu almond tanpa gula, selai bebas gula, dan bahkan beberapa saus salad.

 

Kesimpulan

Stevia dan eritritol adalah pemanis alternatif yang lebih sehat dibandingkan gula biasa, terutama untuk penderita diabetes atau orang yang ingin menurunkan berat badan. Keduanya memberikan rasa manis tanpa menambah kalori berlebihan dan tidak meningkatkan kadar gula darah. Namun, tetap perlu perhatian dalam penggunaannya, terutama soal efek samping bila dikonsumsi terlalu banyak dan rasa yang bisa berbeda dari gula biasa. Oleh karena itu, produk yang menggunakan stevia dan eritritol harus dianalisis secara fisik dan kimia, serta diuji keamanannya sebelum dikonsumsi secara luas.

 

DAFTAR PUSTAKA

Bosscher, D., Bonnema, A., and Bast, A. 2015. Health Effects of Erythritol. International Journal Nutrafoods. Vol. 14: 3-9.

Fadli, R. 2022. Bosan dengan Gula Biasa, Nikmati Manisnya dengan Stevia. Halodoc. Kemenkes. (https://www.halodoc.com/artikel/bosan-dengan-gula-biasa-nikmati-manisnya-dengan-stevia).

Fadli, R. 2020. Amankah Pemanis Erythritol untuk Pengidap Diabetes?. Halodoc. Kemenkes. (https://www.halodoc.com/artikel/amankah-pemanis-erythritol-untuk-pengidap-diabetes).

Husain, U., Das, A. K., Gosh, S., dan Sil, P. C. 2020. An Overview on The Role of Bioactive Α-Glucosidase Inhibitors in Ameliorating Diabetic Complications. International Journal Food and Chemical Toxicology. Vol. 145: 1-15.

Ijaz, M., Pirzada, A. M., Saqib, M., dan Latif, M. (2015. Stevia rebaudiana: An Alternative Sugar Crop in Pakistan–A ReviewIndonesian Journal of Medicinal and Spice Plant. Vol. 20(2): 88-96.

Junaidi, F., Hermavita, C. D., dan Rismaya, R. 2024. Pengaruh Jenis Pemanis Erythritol dan Stevia Terhadap Karakteristik Fisikokimia, dan Sifat Fungsional Fruit Leather Kulit Jeruk Siam–Mangga Jurnal Teknologi Pangan: Media Informasi dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian. Vol. 15(1): 36-49.

Lima, M. T. A., Baillon, F., Espitalier, F., Hastoy, C., dan Boutie, P. 2021. Ultrasound-assisted Extraction Process of Glycosides from Stevia Rebaudiana Bertoni Leaves. Vol. 86: 1459-1464.

Limanto, A. 2017. Stevia, Pemanis Pengganti Gula dari Tanaman Stevia Rebaudiana. Jurnal Kedokteran Meditek. Vol. 23(61): 1-12.

Nurrahman, A. I., Permadi, A. N., Safanah, A. N., Puspita, D. A., Anugrah, R., Putra, S. M., Ridwan, H., dan Setiadi, D. K. 2024. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Stevia dalam Menjaga Kestabilan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes. Intan Husada: Jurnal Ilmiah Keperawatan. Vol. 12(1): 121-141.

Shah, S. I. A., Alanazi, M. H., dan Asshammari, M. N. 2024. Spotlight on Erythritol as A Non-Nutritive Sweetener: Applications, Implications and Complications in Human Health. International Article in The Annals of Clinical and Analytical Medicine. University of Hafr Al Batin, Hafar Al Batin, Saudi Arabia.

By: Rania Arfath mahasiswa Teknologi Pangan dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

BERITA TERKINI

- Advertisment -