Serdang Bedagai, 8 November 2025 – Menteri Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) Meutya Hafid menegaskan pentingnya peran orang tua sebagai garda terdepan dalam melindungi anak dari ancaman di ruang digital. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Pertunjukan Rakyat (Petunra) bertajuk “PP Tunas, Wujud Semangat Hari Pahlawan di Era Digital” di Lapangan Sepak Bola Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sabtu (8/11/2025).
Menurut Meutya, perlindungan anak di ruang digital merupakan bentuk perjuangan bangsa di era modern. Jika dahulu perjuangan dilakukan secara fisik, kini perjuangan diwujudkan melalui pendampingan digital, literasi, dan kesadaran orang tua.
“Dulu perjuangan dilakukan dengan bambu runcing. Kini di era digital, perjuangan kita adalah melindungi anak-anak di ruang digital,” tegas Meutya.
Ia menyoroti bahwa ancaman digital terhadap anak semakin nyata dan tidak bisa dianggap sepele. Konten pornografi, judi online, serta perundungan siber terus mengintai dan dapat memengaruhi perkembangan psikologis, karakter, hingga masa depan anak. Karena itu, pengawasan orang tua tidak dapat digantikan oleh perangkat maupun aplikasi penyaring konten.
“Orang tua harus membantu pemerintah dalam melindungi anak-anak dari penggunaan internet, khususnya media sosial,” tambah Meutya.
Lebih lanjut, Meutya menjelaskan bahwa PP Tunas mewajibkan setiap Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE), termasuk platform media sosial dan gim daring, untuk menyediakan konten yang sesuai usia, menyaring serta memblokir materi berbahaya, dan membuka saluran pelaporan yang mudah serta responsif bagi pengguna.
Regulasi tersebut, katanya, merupakan langkah penting negara dalam memastikan ruang digital yang aman dan berpihak pada kepentingan terbaik anak.
Selain itu, Menkomdigi juga mendorong masyarakat agar memanfaatkan internet secara produktif, terutama dalam meningkatkan ekonomi keluarga. Ia mencontohkan berbagai peluang usaha yang bisa dilakukan melalui platform digital seperti Facebook, Instagram, dan TikTok.
“Internet bisa menjadi sarana peningkatan pendapatan, bukan justru sumber masalah. Manfaatkan ruang digital untuk hal baik dan kegiatan yang bermanfaat,” jelasnya.
Masyarakat juga diimbau untuk tidak mudah menyebarkan hoaks atau informasi yang belum terverifikasi karena dapat menimbulkan keresahan dan penipuan daring.
“Internet menawarkan banyak hal baik, namun juga mengandung banyak hal berbahaya bagi anak-anak dan orang tua. Karena itu, setiap orang tua harus menjadi pahlawan bagi keluarga mereka sendiri,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Serdang Bedagai, Adlin Tambunan, mengapresiasi langkah Kemkomdigi yang dinilainya tepat dalam melakukan pendekatan komunikasi budaya melalui kegiatan Pertunjukan Rakyat. Menurutnya, metode ini efektif untuk menyampaikan pesan penting kepada masyarakat hingga tingkat akar rumput.
“Medsos jangan dijadikan tempat menyebarkan kebencian, hoaks, atau menjadi pintu masuk judi online. Mari gunakan internet untuk silaturahmi dan hal yang positif,” ujar Adlin.
Kegiatan Petunra berlangsung meriah dengan menampilkan seni budaya lokal, tarian Serampang, dan hiburan musik. Selain menghadirkan edukasi, acara ini juga menjadi wadah memperkuat kesadaran kolektif masyarakat tentang pentingnya menjaga anak dari ancaman digital.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Dirjen Komunikasi Publik dan Media Kemkomdigi Fifi Aleyda Yahya, Dirjen Ekosistem Digital Edwin Hidayat Abdullah, serta Sekretaris Ditjen KPM Very Radian Wicaksono. ***










