Serang – Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah menegaskan pentingnya peran pesantren dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berakhlak mulia. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri pelantikan pengurus Jaringan Kiai dan Santri Nasional (JKSN) di Pondok Pesantren (Ponpes) At Tohiriyah, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Rabu (24/9/2025).
“Untuk mewujudkan itu, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Dibutuhkan kolaborasi semua pihak, terutama dari para kiai pengasuh pesantren,” ujar Dimyati.
Ia berharap melalui JKSN, komunikasi dan informasi terkait kondisi pesantren dapat lebih mudah terjalin, baik di perkotaan maupun pelosok desa. “Pemerintah ingin berperan aktif membantu agar pesantren di Banten semakin tumbuh dan berkembang,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Wilayah JKSN Banten masa bakti 2025–2030, Muhammad Robi, menyampaikan bahwa berdirinya JKSN merupakan hasil ijtihad politik kebangsaan dari pendirinya, Abah Asep Saefuddin Chalim. Menurutnya, JKSN Banten akan mengawal kepentingan pesantren agar lahir santri unggul yang mampu menjawab tantangan global.
“Beliau ingin JKSN ini dapat mengawal demokrasi kita dengan penuh akhlak dan moral, termasuk menjaring suara dari pesantren untuk memperkokoh kemajuan negeri ini,” ungkap Robi.
Sementara itu, Ketua Umum JKSN, Asep Saefuddin Chalim, menegaskan bahwa misi utama JKSN adalah mewujudkan cita-cita para ulama dan pejuang kemerdekaan, yakni membangun kesejahteraan masyarakat yang adil dan makmur.
Menurutnya, tujuan tersebut harus ditopang oleh empat pilar utama: sinergi ulama dan cendekiawan, birokrasi yang berperilaku adil, konglomerat yang dermawan, serta terwujudnya keadilan bagi seluruh masyarakat. “Untuk mewujudkan itu, kita ingin memulainya dari pondok pesantren,” pungkasnya.
Pelantikan JKSN di Ponpes At Tohiriyah ini juga dirangkaikan dengan penyerahan bantuan. Wakil gubernur memberikan bantuan sebesar Rp 10 juta untuk renovasi Musala Al Huda serta menyerahkan 200 paket sembako bagi masyarakat sekitar.
