Tangerang — Gaya hidup vegan kini semakin populer di kalangan masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Bukan sekadar tren, pola makan berbasis tumbuhan ini membawa manfaat besar — tidak hanya bagi kesehatan tubuh, tetapi juga bagi kelestarian lingkungan.
Dengan mengonsumsi sayur, buah, biji-bijian, dan kacang-kacangan, para vegan menghindari semua produk hewani, termasuk daging, susu, dan telur. Menurut berbagai penelitian, pola makan vegan terbukti mampu menurunkan risiko penyakit kronis seperti obesitas, diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, hingga penyakit jantung.
“Sayuran mengandung serat, vitamin, dan antioksidan yang membantu menjaga daya tahan tubuh dan memperlambat proses penuaan sel,” ujar seorang ahli gizi. Tak hanya itu, konsumsi makanan nabati juga membantu sistem pencernaan bekerja lebih optimal dan menjaga keseimbangan metabolisme tubuh.
Dari sisi lingkungan, gaya hidup vegan memiliki dampak positif yang signifikan. Produksi makanan nabati membutuhkan lebih sedikit air dan lahan dibanding peternakan hewan. Selain itu, mengurangi konsumsi daging berarti juga mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari industri peternakan — salah satu penyumbang terbesar pemanasan global.
Namun, ahli gizi mengingatkan pentingnya memperhatikan asupan nutrisi bagi para vegan, terutama protein, zat besi, dan vitamin B12 yang umumnya diperoleh dari sumber hewani. Kombinasi makanan seperti tempe, tahu, kacang-kacangan, dan sayuran hijau bisa menjadi solusi sehat dan berkelanjutan.
