Rabu, 5 Maret 2025 3:36 WIB
BerandaBerita UtamaSosialisasi Penanganan Konflik bagi Penyuluh Agama Kristen

Sosialisasi Penanganan Konflik bagi Penyuluh Agama Kristen

- Advertisement -

SERANG, DISTRIKBANTENNEWS.COM – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten melalui Bimas Agama Kristen yang dikomandoi oleh Dr. Junit Sihombing, M.Th. mengadakan kegiatan Sosialisasi Penanganan Konflik bagi Penyuluh Agama Kristen se-Provinsi Banten.


Kegiatan tersebut diadakan selama dua hari, mulai tanggal 7-8 Maret 2024 di Starlet Hotel BSD City Tangerang.


Dr. Junit Sihombing, M.Th. dalam sambutannya mengatakan bahwa konflik itu mestinya dapat dikendalikan jika semua pihak dapat mengerem hawa nafsunya.


Junit Menambahkan bahwa kita memang sepertinya agak sulit jika berharap pada kondisi zero konflik, walaupun hal tersebut adalah harapan kita semua.
Akan tetapi setidak-tidaknya kita bisa berupaya untuk meminimalkan konflik. Dan salah satu kelompok yang diharapkan dapat menjadi pelopor penanganan dan pengendalian konflik adalah para penyuluh agama.

Berikut ini rundown dan pengisi acara kegiatan tersebut:

  1. Pembukaan, Dr. Junit Sihombing, M.Th. Dibantu oleh Yuli sebagai MC. Rofiq sebagai operator, Ronaldo Jonathans, dan doa pembuka Totonafo Syprianus.
  2. Materi pertama diisi oleh Dr. Haryati; Tugas dan Fungsi Penyuluh Agama Kristen dalam Memenuhi dan Mewadahi Penanganan & Permasalahan di Lapangan terhadap Gereja Ramah Anak.
  3. Doa Pagi dipandu oleh Samuel Sarjono
  4. Materi kedua diisi oleh Dr. Ashiong P. Munte; Pentingnya Peran Digitalisasi bagi Penyuluh Agama Dalam Penyelesaian Konflik Permasalahan di Wilayah Kerja.
  5. Penutup.

Acara penutup diisi oleh Kepala Bagian Tata Usaha /Kabag TU Kanwil Kemenag Provinsi Banten Iwan Falahudin.


Iwan Falahudin menyampaikan bahwa setiap orang pasti pernah merasakan konflik, baik itu konflik dalam dirinya sendiri, ataupun konflik antara dirinya dengan pihak lain.


Konflik dalam diri sendiri misalnya ada beberapa hal yang harus dipilih; Apakah akan memilih A atau B?
Konflik dengan pihak lain juga bisa pihak terdekat sekalipun, misalnya konflik antara suami dan istri, orang tua dan anak, kawan dengan teman, dan lain sebagainya.


Salah satu cara meminimalkan konflik adalah dengan cara meningkatkan kesadaran bahwa konflik itu, apalagi yang tidak terkendali cenderung membawa manusia ke arah sisi yang buruk.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

BERITA TERKINI

- Advertisment -