SERANG, DISTRIKBANTENNEWS.COM – Memeriahkan Bulan Bahasa Perpustakaan Provinsi Banten bekerjasama dengan Gramedia Cilegon, Sastra Grasindo menyelenggarakan Cacahan Buku “Fakta dibalik Fiksi Karya-karya Kang Maman” bersama Kang Maman Suherman. Menarik Ratusan orang dari berbagai kalangan. Senin, (23/10/2023).
Kegiatan yang dimulai 14.00 WIB di Gedung Kearsipan Lantai 4 Provinsi Banten. Membedah buku “Ada Nama yang Abadi di hati tapi tak bisa dinikahi” karya Kang Maman. Buku puisi lainnya yang ditulis oleh Kang Maman adalah “Perempuan, jika itulah namamu.” Hal ini menyita banyak perhatian publik. Pasalnya ratusan orang dari berbagai kalangan memadati tempat pertemuan itu.
Usman Assiddiqi Qohasa, S.Sos., M.Si. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Banten. Mengatakan, kegiatan cacahan buku ini adalah kegiatan bedah buku yang sudah sering dilaksanakan. Untuk memupuk dan mengapresiasi penulis yang menyumbangkan karyanya di Perpustakaan Daerah Provinsi Banten.
“Sebenarnya kegiatan cacahan buku ini adalah bedah buku yang sering kita selenggarakan, cuman kali ini daya tariknya adalah Kang Maman, sehingga bisa seramai ini. Jadi setiap ada yang memberikan buku ke perpustakaan dan kearsipan daerah kita apresiasi dengan bedah buku. Kita bedah bukunya, kita ongkosin,” papar Usman.
Salah satu dosen FKIP Untirta, Dr. Sobri,M.Pd. mengaku kegiatan ini sangat bermanfaat terutama untuk meningkatkan motivasi mahasiswanya untuk bisa menulis. Dan menambah wawasan dan pengalama tentang literasi. “Saya berharap kegiatan ini bisa terus berlanjut, ini sangat baik untuk menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa terutama dalam hal literasi”
“Antusias mahasiswa juga sangat luar biasa. Saya tidak mendapatkan undangan khusus, hanya lewat selebaran di media sosial, namun laporan ada 130 mahasiswa Untirta yang mengikuti kegiatan ini” Imbuh sobri
Sementara itu Kang Maman sangat mengapresiasi kegiatan ini, membludaknya peserta yang memenuhi ruangan pertemuan menandakan literasi di Banten itu sebenarnya tinggi.
“Seperti yang kita tahu, rangking atau indeks literasi negara kita seperti apa, menurut data kita no 2 terbawah dari 60 negara dan tingkat minat baca kita 0,0001%. Artinya dari 1000 orang yang berkumpul hanya 1 orang yang membaca buku. Padahal kalau lihat antusias hari ini” ujar kang Maman.
“Tapi hari ini kita lihat pak kadis, dosen, pegiat literasi, mahasiswa, umumnya masyarakat Banten yang ada di ruangan ini menunjuka berapa orang yang membaca buku” lanjut Maman.
Dalam bedah buku itu Maman juga berharap, program Dinas Perpustakaan Daerah Banten ini harus terus digalakan. Sehingga dari kegiatan seperti ini, bisa dibayangkan suatu saat nanti Banten akan dipenuhi para penulis hebat yang karyanya dipajang paling depan menyambut tamu yang berkunjung ke perpustakaan daerah.
Pewarta : Mardiana
Penyunting : Herfa