Jakarta – Setelah sukses memukau publik pada pagelaran Sabang Merauke yang digelar 23–24 Agustus lalu, kini kostum-kostum spektakulernya bisa dinikmati lebih dekat oleh masyarakat lewat sebuah pameran instalasi di Senayan City Di Instagram-nya , Promenade – Ground Floor. Pameran yang berlangsung pada 19–28 September 2025 ini merupakan hasil kolaborasi Indonesian Fashion Designers Council (IFDC), Senayan City, dan iForte.
Pagelaran Sabang Merauke telah menjadi agenda tahunan iForte untuk merayakan keberagaman budaya Nusantara. Tahun ini, semangat tersebut diterjemahkan IFDC dalam bentuk instalasi, menghadirkan busana panggung penuh makna budaya yang bisa dinikmati publik secara lebih intim.
Sebanyak 12 desainer ternama IFDC terlibat dalam menciptakan kostum Sabang Merauke, di antaranya: Chossy Latu, Danny Satriadi, Denny Wirawan, Didi Budiardjo, Era Soekamto, Eridani, Ghea Panggabean, Ivan Gunawan, Mel Ahyar, Priyo Oktaviano, Sebastian Gunawan, hingga Wilsen Willim.
Para desainer tersebut melakukan riset mendalam terhadap busana daerah dari berbagai penjuru Nusantara. Hasilnya, lahirlah karya kontemporer yang bukan hanya kaya simbol budaya, tetapi juga relevan dengan narasi panggung modern. Dari detail siluet, permainan tekstur, hingga keberanian warna, setiap kostum menjadi representasi kekuatan tradisi yang dihidupkan kembali dengan sentuhan segar masa kini.
Merayakan Seni, Budaya, dan Fashion di Ruang Publik
Lebih dari sekadar pameran, instalasi ini menjadi ruang apresiasi sekaligus jembatan antara dunia mode, seni pertunjukan, dan publik. Senayan City sebagai pusat gaya hidup dan mode Jakarta menghadirkan atmosfer ideal untuk menampilkan karya penuh makna tersebut.
Tak hanya itu, dukungan dari Bakti Budaya Djarum Foundation, Yen’s Kreatif, dan Dapur Mama Nina semakin memperkuat kolaborasi lintas sektor demi kemajuan ekosistem seni dan budaya Indonesia.
Pameran instalasi kostum Sabang Merauke di Senayan City menjadi bukti nyata bahwa mode bukan hanya sekadar gaya, melainkan juga medium budaya, identitas, sekaligus cerita yang menghubungkan kita dengan akar Nusantara.
