Rabu, 19 Februari 2025 6:37 WIB
BerandaRiviewKeraton Surosowan: Jejak Kemegahan Sejarah Banten

Keraton Surosowan: Jejak Kemegahan Sejarah Banten

- Advertisement -

SERANG – Keraton Surosowan adalah saksi bisu kejayaan masa lalu Banten. Dibangun pada tahun 1526–1570 di bawah kepemimpinan Sultan Maulana Hasanudin, Sultan pertama Banten, keraton ini menjadi pusat pemerintahan sekaligus simbol kebesaran Kesultanan Banten. Uniknya, pembangunan keraton ini melibatkan Hendrik Lucasz Cardeel, seorang arsitek Belanda yang memeluk Islam dan diberi gelar Pangeran Wiraguna.

Keraton Surosowan berdiri megah di atas lahan seluas 3 hektare yang dikelilingi tembok setinggi 2 meter. Meski kini hanya menyisakan reruntuhan dinding dan pondasi kamar berbentuk persegi, aura kemegahannya tetap terasa. Reruntuhan ini mengisyaratkan besarnya skala keraton yang dulunya penuh aktivitas.

Keistimewaan keraton ini terletak pada desainnya yang memadukan fungsi dan keindahan. Terdapat tiga gerbang besar sebagai pintu masuk utama. Di tengah keraton, berdiri sebuah kolam berisi air berwarna hijau yang dikelilingi ganggang dan lumut, memberi nuansa alami sekaligus sakral. Keraton ini juga terkenal dengan area petirtaan atau pemandian, salah satunya adalah Bale Kembang Rara Denok, sebuah kolam taman berbentuk persegi empat dengan dimensi 30 meter x 13 meter dan kedalaman 4,5 meter. Kolam ini dulunya menjadi tempat bersantai para bangsawan. Tak kalah menarik, terdapat “Pancuran Mas,” sebuah pancuran pemandian yang menambah daya tarik keraton.

Sumber air untuk keraton ini berasal dari dua titik penting, yaitu sumur di dalam kompleks keraton dan Danau Tasikardi yang berjarak sekitar 2 kilometer. Danau Tasikardi sendiri merupakan danau buatan yang menjadi bagian dari sistem pengairan canggih pada masanya.

Keraton Surosowan bukan sekadar bangunan, melainkan cerminan dari kebesaran, keindahan, dan keahlian arsitektur yang melintasi zaman. Kini, meski hanya tersisa puing-puing, ia tetap menjadi destinasi yang memikat hati wisatawan dan pecinta sejarah. Jejak kejayaannya masih hidup, membawa kita menyusuri pesona masa lampau Banten.(*)

(red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

BERITA TERKINI

- Advertisment -