Sabtu, 26 April 2025 8:16 WIB
BerandaStoryMengungkap Sejarah dan Asal-Usul Gunung Krakatau

Mengungkap Sejarah dan Asal-Usul Gunung Krakatau

- Advertisement -

DISTRIKBANTENNEWS.COM – Gunung Krakatau adalah salah satu gunung berapi paling terkenal di dunia karena letusan dahsyatnya yang terjadi pada tahun 1883. Letusan ini menewaskan puluhan ribu orang, mengubah iklim global, dan menghasilkan suara terkeras yang pernah tercatat dalam sejarah. Namun, tahukah Anda bahwa gunung ini memiliki sejarah dan asal-usul yang panjang dan menarik?

Sejarah Gunung Krakatau

Menurut penelitian geologi, gunung Krakatau terbentuk sekitar 416 SM saat terjadi letusan besar yang menyebabkan tsunami dan pembentukan kaldera. Kaldera adalah cekungan besar yang terbentuk akibat runtuhnya puncak gunung berapi. Dari kaldera ini, kemudian tumbuh tiga pulau kecil yang disebut Rakata, Danan, dan Perbuwatan. Ketiga pulau ini merupakan bagian dari sistem gunung berapi Krakatau yang masih aktif hingga kini.

Sebelum terjadi letusan besar kedua pada tahun 1883, gunung Krakatau sudah mengalami beberapa letusan kecil yang tidak terlalu berdampak. Namun, pada tanggal 26-27 Agustus 1883, gunung ini meletus secara paroksismal, yaitu letusan yang sangat kuat dan tiba-tiba. Letusan ini menghancurkan dua pulau, Danan dan Perbuwatan, dan sebagian besar pulau Rakata. Debu vulkanik yang terlempar mencapai ketinggian 80 km dan menutupi atmosfer bumi. Suara letusannya terdengar hingga Australia dan Afrika, dengan jarak sekitar 4.500 km. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki.

Letusan Krakatau juga menyebabkan gelombang tsunami yang sangat besar, dengan ketinggian mencapai 40 meter. Tsunami ini menyerang pantai Jawa dan Sumatera, serta beberapa pulau lain di sekitarnya. Korban jiwa akibat tsunami ini diperkirakan mencapai 36.000 orang, termasuk penduduk desa-desa yang terendam air dan kapal-kapal yang tenggelam. Tsunami ini juga merusak infrastruktur dan tanaman di daerah pesisir.

Letusan Krakatau tidak hanya berdampak lokal, tetapi juga global. Debu vulkanik yang menyebar di atmosfer menyebabkan perubahan iklim di seluruh dunia. Suhu udara rata-rata global turun sekitar 1,2 derajat Celsius selama satu tahun setelah letusan. Langit menjadi gelap dan merah karena pantulan cahaya matahari dari debu vulkanik. Fenomena ini menyebabkan pemandangan langit yang indah dan aneh, yang menginspirasi banyak seniman dan penulis, seperti Edvard Munch dan Arthur Conan Doyle.

Asal-Usul Gunung Krakatau

Selain dari sudut pandang ilmiah, gunung Krakatau juga memiliki asal-usul yang berkaitan dengan mitos dan legenda. Salah satu legenda yang paling terkenal adalah legenda Raja Rakata dan dua anaknya. Legenda ini berasal dari cerita rakyat Lampung, yang merupakan salah satu daerah yang terkena dampak letusan Krakatau.

Menurut legenda ini, dahulu kala ada seorang raja yang bernama Rakata, yang memerintah di sebuah kerajaan yang kaya dan makmur. Raja Rakata memiliki dua orang anak, yaitu Danan dan Perbuwatan. Kedua anak ini sangat tampan dan cantik, tetapi juga sangat sombong dan angkuh. Mereka sering mempermainkan dan menyakiti hati para pemuda dan pemudi di kerajaan mereka.

Suatu hari, ada seorang nelayan miskin yang bernama Krakatau, yang mencintai putri Raja Rakata, yaitu Perbuwatan. Krakatau berani melamar Perbuwatan, tetapi ditolak dengan kasar. Perbuwatan bahkan memerintahkan para prajuritnya untuk menghajar Krakatau hingga babak belur. Krakatau merasa sangat sedih dan marah, tetapi ia tidak berdaya melawan kekuasaan Raja Rakata.

Krakatau kemudian pergi ke gunung dan berdoa kepada Tuhan agar diberi kekuatan untuk membalas perlakuan Perbuwatan. Tuhan mengabulkan doanya dan memberinya kekuatan yang luar biasa. Krakatau pun berubah menjadi gunung berapi yang besar dan mengancam. Ia mulai menyemburkan api dan lava ke arah kerajaan Raja Rakata.

Raja Rakata dan kedua anaknya ketakutan melihat kemarahan Krakatau. Mereka berusaha melarikan diri, tetapi terlambat. Krakatau meletus dengan dahsyat dan menghancurkan seluruh kerajaan Raja Rakata. Raja Rakata dan kedua anaknya tewas terkena api dan batu. Tubuh mereka kemudian berubah menjadi tiga pulau, yaitu Rakata, Danan, dan Perbuwatan. Sedangkan Krakatau menjadi gunung berapi yang masih aktif hingga sekarang.

Legenda ini menggambarkan betapa dahsyatnya letusan Krakatau yang terjadi pada zaman purba, yang disebut-sebut sebagai letusan yang membentuk Selat Sunda. Letusan ini juga dikaitkan dengan hilangnya peradaban Pasemah di Lampung dan Salakanagara di Banten, yang merupakan kerajaan tertua di Nusantara. Selain itu, legenda ini juga mengandung pesan moral, yaitu agar manusia tidak sombong dan angkuh, serta menghormati sesama.

Gunung Krakatau adalah gunung berapi yang memiliki sejarah dan asal-usul yang menarik. Gunung ini terbentuk dari letusan besar yang terjadi sekitar 416 SM, dan meletus lagi dengan sangat dahsyat pada tahun 1883. Letusan ini menimbulkan dampak yang luar biasa, baik secara lokal maupun global. Gunung ini juga memiliki legenda yang berkaitan dengan cerita rakyat Lampung, yaitu legenda Raja Rakata dan dua anaknya. Legenda ini mengisahkan tentang asal-usul nama dan bentuk gunung Krakatau, serta mengandung pesan moral bagi manusia.

*red

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

BERITA TERKINI

- Advertisment -