Setelah menjalani berbagai pemeriksaan di RSUP DR. M. Djamil, dokter mendiagnosis Abizar mengidap hidrosefalus. Oleh karena itu, ia harus segera menjalani operasi untuk mengeluarkan cairan yang ada di kepalanya dan dipasangkan selang bantu untuk memudahkan makan dan minum.
Namun, perjuangan Abizar untuk sembuh seringkali mengalami kendala. Ayahnya, yang bekerja sebagai buruh tani di kebun milik orang lain, tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
“Awalnya saya bekerja sebagai guru honorer yang terpaksa keluar, sebab anak kami satu-satunya jatuh sakit. Sedangkan ibunya butuh ditemani ketika membawa anak kami berobat. Sementara ini kami semua tinggal di Solok, Sumatera Barat untuk mendampingi pengobatan Abizar,” jelasnya.
Berbagai macam cara pengobatan telah dilakukan untuk kesembuhan Abizar, mulai dari pengobatan medis hingga pengobatan non medis. Selain Hidrosefalus, Abizar juga mengalami stunting. Namun, beban biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan Abizar sangatlah besar, termasuk obat-obatan yang tidak ter-cover oleh BPJS, biaya transportasi, dan kebutuhan lainnya selama berada di rumah sakit. Ayah Abizar, mengungkapkan kendala ini.
Melihat kondisi tersebut, Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar memberikan bantuan pengobatan dan kebutuhan sehari-hari untuk Abizar. Fando, Amil LAZ Al Azhar, mengatakan bahwa pengobatan Abizar harus terus dilanjutkan sesuai dengan apa yang dokter sampaikan. Jika terhenti, dikhawatirkan kondisinya bisa lebih buruk. Sang Ayah berharap Abizar bisa sembuh dan bermain seperti anak-anak lainnya, lari ke sana ke mari dengan teman-temannya. Dia juga berterima kasih kepada LAZ Al Azhar atas bantuan biaya pengobatan untuk Abizar. (RED)