DBN – JAKARTA
Kementerian Investasi Republik Indonesia (RI) mengapresiasi Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon dibawah kepemimpinan Walikota Cilegon Helldy Agustian yang telah mampu menciptakan iklim investasi kondusif di Kota Baja. Hal itu tampak dari tingginya realisasi investasi yang masuk Kota Cilegon pada tahun 2022, yakni mencapai Rp 18,8 triliun. Dimana, selain dengan memberikan kemudahan perizinan melalui Mal Pelayanan Publik, Pemkot Cilegon juga terus berinovasi dalam menarik minat investor diantaranya melalui promosi investasi, peningkatan kualitas infrastruktur dan kerjasama pemenuhan kebutuhan industri lain seperti dengan membangun proyek pengelolaan sampah terpadu menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) yang bisa digunakan oleh perusahaan pembangkit listrik.
“Yang dibutuhkan (Investor-red) bukan hanya regulasi (Peraturan pemerintah-red) tapi juga dukungan penuh dari pemerintah daerah melalui kemudahan perizinan dan lainnya. Pak walikota (Helldy Agustian-red) tadi menyampaikan bahwa berkomitmen untuk memberikan kemudahan agar investasi masuk,” kata Velasari, Penata Kelola Penanaman Modal pada Kementerian Investasi RI usai acara Pembukaan Kunjungan Belajar bagi Person in Change (PIC) kabupaten/kota terpilih di Provinsi Sulawesi Selatan terkait investasi yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulsel, Rabu (17/1). Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Mandarin Oriental Jakarta itu menunjuk Walikota Cilegon Helldy Agustian sebagai Narasumber utama.
Dalam hal ini, Velasari memberikan apresiasi atas kerja keras Pemkot Cilegon dalam mendorong ketertarikan investor dalam berinvestasi di Kota Baja. Dimana, Kota Cilegon memiliki potensi dan peluang investasi sangat besar. Selain lokasinya strategis juga memiliki aksesibilitas dan infrastruktur yang sangat memadai. “Kami juga mendorong investor masuk Kota Cilegon. Kami siap memfasilitasi pelaku usaha atau mendorong percepatan dengan menyusun peluang investasi,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel Fadjar Majardi juga mengapresiasi langkah-langkah inovasi Walikota Cilegon dalam menarik minat para investor untuk berinvestasi di wilayahnya. “BI memiliki peran advisor untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Kami (Perwakilan BI Sumsel-red) tengah konsen mendorong investasi. Langkah Kota Cilegon sangat menginspirasi, salah satunya dalam mengelola sampah hingga menjadi daya tarik para investor. Sebab, investor akan melihat peluang dari berbagai sisi. Selain legal teknis juga kedepan akan dikembangkan investasi hijau. Di Makassar sudah ada pengelolaan sampah, namun belum berjalan baik, sehingga kami akan mengadopsi yang diterapkan di Kota Cilegon,” terangnya.
Sementara itu, Walikota Cilegon Helldy Agustian mengatakan, Kota Cilegon merupakan daerah dengan angka realisasi investasi tertinggi di Provinsi Banten dan ke sembilan Nasional. Nilai investasi yang masuk Kota Cilegon pada tahun 2021 sebesar Rp 17,8 triliun dan tahun 2022 sebesar Rp 18,8 triliun. “Para investor yang masuk Kota Cilegon mayoritas PMA (Penanaman Modal Asing) dari sekitar 25 Negara,” katanya.
Dalam upaya mendorong investasi di Kota Baja, Helldy mengaku, pihaknya terus melakukan inovasi dengan meningkatkan strategi promosi melalui pameran investasi, publikasi profil investasi, infrastruktur, meningkatkan iklim usaha yang kondusif dan memberikan kemudahan dalam proses perizinan. “Kami telah membentuk mal pelayanan publik yang diresmikan oleh bapak Wakil Presiden. Hal itu kami lakukan sebagai langkah untuk mempermudah proses perizinan bagi pengusaha atau investor,” ucapnya.
Laporan Medi