SERANG — Suasana berbeda terasa di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Serang. Selama tiga hari, sebanyak 25 warga binaan mendapat kesempatan langka: mengikuti pelatihan ecoprint, sebuah teknik memberi pola pada kain menggunakan daun dan bunga alami. Pelatihan ini langsung diprakarsai oleh Bupati Serang, Ratu Rachmatuzakiyah, sebagai upaya meningkatkan produktivitas dan membuka peluang ekonomi baru bagi warga binaan asal Kabupaten Serang.
Pelatihan tersebut berlangsung dari Senin hingga Rabu, 17–19 November 2025, dan menjadi sorotan karena menghadirkan pendekatan pemberdayaan yang jarang dilakukan di lingkungan rutan.
“Hari ini kita menyelenggarakan kegiatan, kerjasama dengan Kepala Rutan Kelas II B Serang, dalam rangka memberikan pelatihan ecoprint untuk warga binaan khususnya warga Kabupaten Serang,” kata Ratu Zakiyah kepada wartawan saat ditemui di lokasi, Selasa (18/11/2025).
Ratu Zakiyah menegaskan bahwa keterampilan ecoprint bukan sekadar aktivitas mengisi waktu, tetapi ilmu yang dapat membuka jalan ekonomi baru.
“Ini dalam rangka meningkatkan produktivitas, sehingga nanti warga binaan yang ada di rutan ini mendapatkan ilmu baru, keterampilan baru, dan kalau diseriuskan dengan seksama ini akan menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis. Artinya, barangnya akan mendatangkan uang, tentu itu akan mendapatkan penghasilan bagi warga binaan kami,” ujarnya.
Meski masih berada di balik jeruji, Ratu Zakiyah berharap para peserta tetap bisa produktif.
“Kalau pun belum keluar, mereka bisa mendapatkan penghasilan dari hasil karya ini. Jadi pelatihan-pelatihan yang kita berikan disini supaya mereka tidak diam saja disini, tapi juga bisa menghasilkan produk-produk sehingga bisa mendapatkan penghasilan,” terangnya.
Tak hanya melatih, Pemkab Serang juga membuka pintu pemasaran hasil karya warga binaan. Produk ecoprint nantinya bisa masuk ke jaringan pemerintah maupun Dekranasda.
“Ini bisa di jadikan bahan sovenir di Pemerintahan Kabupaten Serang. Semangat untuk warga binaan yang mendapat pelatihan ini, yakinlah bahwa para warga binaan juga bisa berkreasi bisa produktif, dan mendapatkan pendapatan yang menguntungkan,” jelasnya.
Setelah bebas, warga binaan juga tidak akan dilepas begitu saja. Pemkab Serang memastikan adanya pendampingan lanjutan.
“Kita akan memberikan pembinaan melalui dinsos, karena itu harus diberikan pendampingan sehingga apa yang mereka dapatkan bisa berkelanjutan dan menguntungkan,” papar Ratu Zakiyah.
Antusiasme peserta juga diamini oleh Kepala Diskoumperindag Kabupaten Serang, Adang Rahmat.
“Mudah-mudahan nanti bisa di tindaklanjuti, akan lebih banyak lagi kegiatan dan pesertanya akan bertambah. Untuk yang melatihnya dari Bogor yang sudah berpengalaman untuk pembuatan ecoprint,” ujarnya.
Kepala Rutan Kelas II B Serang, Rangga Permata, berharap pelatihan ini menjadi bekal penting bagi masa depan para warga binaan.
“Jadi setelah bebas nanti diharapkan punya kemampuan untuk mengembangkan keahlian mereka, karena biar gimana pun mereka anak-anak bangsa, dan bukan sampah masyarakat, yang harus di didik, agar kedepannya bisa menjadi lebih baik,” ucapnya.(adv)










