TANGERANG – Teh manis menjadi salah satu minuman paling populer di Indonesia. Rasanya yang manis dan menyegarkan membuatnya mudah ditemui di setiap meja makan, mulai dari rumah tangga hingga warung makan. Namun, kebiasaan minum teh manis secara berlebihan ternyata dapat berdampak pada kesehatan tubuh.
Secara alami, teh mengandung antioksidan seperti polifenol dan katekin yang bermanfaat bagi kesehatan jantung, membantu mengontrol kolesterol, serta melindungi sel tubuh dari kerusakan. Tetapi manfaat ini bisa berkurang ketika teh diberi tambahan gula dalam jumlah besar.
Berdasarkan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), batas konsumsi gula tambahan per hari untuk orang dewasa adalah sekitar 50 gram atau setara dengan empat sendok makan. Sementara, satu gelas teh manis umumnya mengandung sekitar 20 hingga 30 gram gula. Jika dikonsumsi beberapa kali dalam sehari, jumlah gula yang masuk ke tubuh bisa melebihi batas yang disarankan.
Kelebihan asupan gula dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes, obesitas, dan tekanan darah tinggi. Selain itu, kebiasaan minum teh manis setelah makan juga dapat menghambat penyerapan zat besi karena adanya kandungan tanin pada teh.
Meski demikian, teh tetap bisa menjadi minuman sehat jika dikonsumsi dengan cara yang lebih bijak. Pilihan seperti teh tawar, teh dengan sedikit madu, atau teh herbal tanpa tambahan gula bisa menjadi alternatif yang lebih baik.
Keseimbangan pola makan dan gaya hidup aktif menjadi kunci utama menjaga tubuh tetap sehat. Minum teh sah-sah saja, selama tidak berlebihan dan tidak bergantung pada rasa manisnya.