NEW YORK – Dalam lanskap diplomasi internasional yang biasanya didominasi oleh negara dan lembaga resmi, sebuah momen langka dan penuh makna tercipta, bendera Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) terbentang di dalam Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Di bawah langit Manhattan yang cerah, Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, S.Pd., M.Sc., MA., membawa langsung, dan bukan sekadar simbolik, melainkan pernyataan eksistensial bahwa suara warga Indonesia kini turut bergaung dalam dunia global.
Pembentangan bendera ini berlangsung di sela Sidang Komite yang digelar di Ruang Konferensi Keempat, dihadiri oleh para diplomat dari berbagai negara pada 8 Oktober 2025. Dalam pernyataannya, Lalengke menegaskan bahwa bendera PPWI bukan hanya milik organisasi, tetapi milik seluruh rakyat Indonesia yang percaya bahwa kekuatan demokrasi terletak pada partisipasi aktif warga dalam menyuarakan kebenaran dan keadilan.
“Bendera ini adalah lambang perjuangan, solidaritas, dan komitmen pewarta warga untuk terus menyuarakan aspirasi masyarakat dari akar rumput hingga ke dunia internasional,” ujar Lalengke dengan penuh semangat.
Momen ini menjadi penanda bahwa jurnalisme warga Indonesia telah melampaui batas dunia dan kini menjadi bagian dari dialog global tentang hak asasi manusia, kebebasan berekspresi, dan demokrasi partisipatif. Di tengah arus informasi yang semakin kompleks, kehadiran PPWI di jantung diplomasi dunia menunjukkan bagian dari kebebasan berekspresi.
(NB) : Bendera PPWI berkibar di Markas Besar PBB, New York — simbol kuat bahwa suara pewarta warga Indonesia kini menggema di panggung dunia. (Fiyan/Team/Red).
