JAKARTA – Kasus diabetes di Indonesia kini semakin banyak ditemukan pada usia muda. Pola hidup tidak sehat seperti kurang olahraga, konsumsi makanan tinggi gula, serta kebiasaan begadang menjadi faktor utama yang memicu meningkatnya jumlah penderita.
Data International Diabetes Federation (IDF) 2024 mencatat Indonesia masuk dalam 10 besar negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia. Yang mengkhawatirkan, banyak kasus ditemukan pada usia produktif, yaitu 20–40 tahun.
“Dulu diabetes sering dianggap penyakit orang tua. Sekarang anak muda pun banyak yang terkena karena gaya hidup serba instan,” kata dr. Yulianto Prabowo, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, di Jakarta, Minggu (28/9/2025).
Gejala diabetes sering kali tidak disadari, antara lain mudah haus, sering buang air kecil, berat badan turun drastis tanpa sebab, dan mudah lelah. Jika tidak ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi serius seperti gangguan jantung, stroke, kerusakan ginjal, hingga kebutaan.
Kemenkes mengimbau masyarakat, terutama anak muda, untuk mulai menerapkan pola hidup sehat dengan membatasi konsumsi gula, memperbanyak aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, menjaga berat badan ideal, dan rutin memeriksakan kadar gula darah.
Dengan kesadaran sejak dini, risiko diabetes dapat ditekan sehingga generasi muda Indonesia tetap sehat dan produktif.
