TANGERANG – Kasus penderita maag yang kambuh kembali meningkat, terutama di kalangan usia produktif. Kondisi ini disinyalir dipicu oleh pola makan yang tidak teratur hingga gaya hidup serba cepat yang kini menjadi kebiasaan banyak orang.
Dokter spesialis penyakit dalam RSUD Kota Tangerang, dr. Arif Santoso, Sp.PD, menjelaskan bahwa maag atau gastritis merupakan peradangan pada dinding lambung yang bisa menimbulkan gejala seperti nyeri ulu hati, perut kembung, mual, hingga muntah.
“Penyebab paling umum maag kambuh adalah pola makan tidak teratur, konsumsi kopi atau makanan pedas berlebihan, stres, serta penggunaan obat-obatan tertentu yang bisa mengiritasi lambung,” jelasnya, Kamis (25/9/25).
Menurut dr. Arif, banyak penderita maag mengabaikan tanda awal seperti rasa perih di lambung dan lebih memilih menunda makan. Padahal, kebiasaan ini justru memperburuk kondisi lambung.
Selain faktor makanan, gaya hidup seperti begadang, stres pekerjaan, dan merokok juga ikut memperbesar risiko maag kambuh. “Tidak sedikit pasien yang datang dengan keluhan maag kambuh parah karena sering menunda makan saat bekerja atau kuliah,” tambahnya.
Sebagai langkah pencegahan, dokter menyarankan masyarakat untuk:
-
– Makan teratur dengan porsi kecil namun sering.
-
– Menghindari kopi, alkohol, dan makanan pedas atau asam berlebihan.
-
– Mengelola stres dengan olahraga ringan atau relaksasi.
-
– Tidak merokok dan membatasi konsumsi obat penghilang nyeri tanpa resep dokter.
Kasus maag yang sering kambuh tidak boleh dianggap sepele. Jika dibiarkan, gastritis bisa berkembang menjadi komplikasi serius seperti tukak lambung atau bahkan perdarahan saluran pencernaan.
