CILEGON – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Cilegon kembali meraih prestasi positif melalui program kemandirian yang mereka jalankan. Pada hari ini, mereka berhasil memanen tanaman kangkung yang merupakan bagian dari kegiatan kerja produktif di lingkungan Lapas. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) yang dirancang untuk memberikan keterampilan dan pendidikan kepada para warga binaan sebagai persiapan untuk reintegrasi sosial setelah menjalani hukuman. (Rabu, 2/10/24)
Program SAE di Lapas Cilegon dilaksanakan secara rutin dengan berbagai kegiatan produktif, salah satunya adalah bercocok tanam. Kangkung yang dipanen berasal dari lahan yang dikelola secara mandiri oleh para warga binaan dengan bimbingan petugas Lapas. Aktivitas ini tidak hanya memberikan keterampilan bercocok tanam, tetapi juga berfungsi sebagai terapi dan rehabilitasi, serta berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan pangan di dalam Lapas.
Kepala Lapas Cilegon, Yosafat Rizanto, mengungkapkan bahwa melalui program ini, diharapkan para warga binaan dapat memperoleh keterampilan yang bermanfaat setelah kembali ke masyarakat. “Program SAE memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk mempelajari berbagai keterampilan, termasuk pertanian. Selain meningkatkan kemampuan mereka, program ini juga membantu mereka lebih siap untuk beradaptasi ketika sudah bebas,” ujarnya.
Dengan adanya inisiatif seperti ini, Lapas Cilegon terus berupaya mendorong perubahan positif dan memberikan kesempatan kedua bagi para warganya, sehingga mereka dapat berkembang menjadi individu yang lebih baik dan mandiri di masa depan.
(red)