SERANG – Ditpolairud Polda Banten telah menyelesaikan evakuasi dari sebuah kapal di Perairan Merak, Pulau Tempurung, Minggu (4/8/24), di mana ditemukan enam nelayan telah meninggal dunia, satu dalam keadaan kritis, dan delapan lainnya sedang mendapatkan perawatan medis.
Kombes Pol Yunus Hadith Pranoto, Dirpolairud Polda Banten, menjelaskan bahwa tim patroli mereka menerima laporan pada pukul 00.30 WIB tentang keberadaan enam mayat dan satu orang kritis di kapal KM Sri Mariana. Menindaklanjuti laporan tersebut, tim segera bergerak untuk memeriksa kapal.
“Tim kami menemukan situasi sesuai laporan pada pukul 05.30 WIB di koordinat 05°52’374″ S – 106°58’453″ E. Kapal kemudian dibawa ke KMB Pelangi di Pulorida,” ungkap Yunus.
Selanjutnya, jasad korban dievakuasi menggunakan kantong mayat dan dibawa ke RS Drajat Prawira Serang. Sementara itu, sembilan nelayan yang mengalami sakit, termasuk satu orang dalam kondisi kritis, dibawa ke RS Krakatau Steel untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Korban meninggal dunia adalah:
- Abdul Mujani
- Handayana alias Rohmat (tidak terdaftar dalam daftar kru)
- Agung (tidak terdaftar dalam daftar kru)
- Irfan
- Agung Prasetyo
- Irvan Septian alias Rifki
Nelayan yang mengalami sakit:
- Rasmen
- Slamet Puryanto
- Anam Suryana
- Winarto
- Khaerul Ikhwan
- Akmal Maulana
- Dian Mulyadi
- Dedi
- Edi Zaenudin
Saat ini, pihak Ditpolairud masih menyelidiki penyebab kematian para nelayan. “Kami masih menunggu hasil pemeriksaan visum dan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian dan kondisi kesehatan yang diderita oleh para korban,” tutup Yunus.
Editor: Herfa