Rabu, 18 September 2024 5:41 WIB
BerandaKesehatanTingkat Kematian Bayi di Pandeglang Tinggi, Dinkes Berupaya Tingkatkan Kesehatan Ibu Hamil

Tingkat Kematian Bayi di Pandeglang Tinggi, Dinkes Berupaya Tingkatkan Kesehatan Ibu Hamil

- Advertisement -

PANDEGLANG – Pada tahun 2023, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang melaporkan adanya 131 kematian bayi.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Pandeglang, Encep Hermawan, menyampaikan pada Senin, 22 Juli 2024, bahwa salah satu penyebab utama kematian bayi baru lahir adalah kurangnya asupan gizi pada ibu selama kehamilan.

“Selain itu, faktor lain yang menyebabkan kematian bayi antara lain bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan bayi yang lahir prematur,” ungkap Encep.

Kurangnya gizi pada ibu, seperti anemia, serta usia ibu hamil yang terlalu muda atau terlalu tua juga mempengaruhi angka kematian bayi, tambahnya.

Menurut data, pada tahun 2023, Pandeglang mencatat 196 kasus kematian bayi baru lahir dan 31 kematian ibu.

Dari Januari hingga Juli 2024, terdapat 49 kematian bayi baru lahir dan 15 kematian ibu.

“Bayi yang baru lahir sangat rentan terhadap kematian. Tren kematian ibu menurun, namun kematian bayi baru lahir meningkat dan sulit diprediksi,” ujar Encep.

Pandeglang berada di posisi keempat dalam angka kematian bayi di Provinsi Banten.

“Meski bukan yang tertinggi di Banten, angka kematian di Pandeglang cukup signifikan. Pandeglang berada di peringkat keempat setelah Serang, Lebak, dan Tangsel,” jelasnya.

Encep mengimbau para ibu di Pandeglang untuk rutin melakukan pemeriksaan ANC (Antenatal Care) demi meningkatkan kesehatan ibu hamil secara optimal.

“Pemeriksaan ANC kini dilakukan 6 kali, dengan dua kali pemeriksaan USG oleh dokter untuk memastikan perkembangan bayi dalam kandungan,” tuturnya.

Pemerintah terus berupaya menekan angka kematian bayi dengan meningkatkan sarana dan prasarana di puskesmas dan rumah sakit untuk pelayanan ibu dan anak.

“Kami memberikan bantuan kepada ibu hamil dengan gizi kurang melalui makanan tambahan dan susu formula khusus. Bantuan ini diberikan oleh Dinkes, puskesmas, dan desa. Tahun ini juga direncanakan bantuan dari provinsi,” pungkasnya. (*)

Editor: Mardiana

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

BERITA TERKINI

- Advertisment -

Recent Comments