LEBAK – Kabupaten Lebak, yang terkenal dengan keindahan alamnya, kini memiliki alasan lain untuk merayakan. Menurut data terbaru dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, jumlah kasus diabetes di daerah ini menunjukkan penurunan yang signifikan.
Dalam empat bulan pertama tahun 2024, hanya terdapat 3.623 kasus diabetes yang dilaporkan, sebuah penurunan yang cukup besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Budhi Mulyanto, Plt Kepala Dinas Kesehatan Lebak, mengungkapkan bahwa pada tahun 2022 terdapat 14.839 kasus diabetes, yang kemudian mengalami penurunan menjadi 13.226 kasus pada tahun 2023.
Yang lebih menggembirakan lagi, belum ada kasus diabetes baru pada anak-anak yang dilaporkan tahun ini. Ini adalah kabar baik bagi generasi muda Lebak, yang merupakan masa depan daerah ini.
Namun, meski ada penurunan kasus, diabetes tetap menjadi masalah kesehatan yang serius. Diabetes tipe 1 dan tipe 2 adalah dua jenis utama penyakit ini, dengan diabetes tipe 2 menjadi yang paling umum.
Diabetes tipe 1 disebabkan oleh disfungsi pankreas dalam memproduksi insulin, sementara diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh resisten terhadap insulin.
Kedua kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan jangka panjang.
Untuk mencegah dan mengobati diabetes tipe 2, Budhi menekankan pentingnya gaya hidup sehat. Ini termasuk pola makan yang seimbang, aktivitas fisik yang cukup, dan penggunaan obat atau insulin jika diperlukan.
Dia juga menyarankan pasien diabetes untuk menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin dan mengontrol kadar gula darah mereka.
Dengan upaya bersama, kita bisa berharap untuk melihat penurunan lebih lanjut dalam kasus diabetes di Kabupaten Lebak.
(red)