DISTRIKBANTENNEWS.COM – Dilansir dari BPBD, Bencana dapat disebabkan oleh kejadian alam (natural disaster) maupun oleh ulah manusia (man-made disaster). Faktor-faktor yang dapat menyebabkan bencana antara lain: Bahaya alam (natural hazards) dan bahaya karena ulah manusia (man-made hazards).
Menurut United Nations International Strategy for Disaster Reduction (UN-ISDR) Bahaya dapat dikelompokkan menjadi bahaya geologi (geological hazards), bahaya hidrometeorologi (hydrometeorological hazards), bahaya biologi (biological hazards), bahaya teknologi (technological hazards) dan penurunan kualitas lingkungan (environmental degradation) Kerentanan (vulnerability) yang tinggi dari masyarakat, infrastruktur serta elemen-elemen di dalam kota/ kawasan yang berisiko bencana Kapasitas yang rendah dari berbagai komponen di dalam masyarakat.
Banten menjadi salah satu provinsi yang memiliki potensi bencana. berikut adalah 10 potensi bencana paling berbahaya di provinsi Banten:
- Tsunami: Banten berdekatan dengan sesar Sumatera dan jalur cincin api, sehingga berisiko terkena gelombang besar akibat gempa bumi atau letusan gunung berapi.
- Gempa bumi: Banten memiliki potensi bencana gempa bumi karena terletak di zona subduksi antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia, yang merupakan sumber gempa bumi tektonik. Gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan bangunan, infrastruktur, dan korban jiwa.
- Banjir: Banten memiliki beberapa sungai besar seperti Cisadane, Cidurian, dan Ciliman, yang dapat meluap saat musim hujan. Banjir dapat mengganggu aktivitas ekonomi, sosial, dan kesehatan masyarakat.
- Banjir bandang: Banten memiliki banyak daerah pegunungan dan perbukitan, yang rentan terhadap erosi tanah dan aliran permukaan saat hujan lebat. Banjir bandang dapat menimbulkan bahaya bagi penduduk di dataran rendah, seperti hanyutnya rumah, kendaraan, dan manusia.
- Longsor: Banten memiliki kondisi tanah yang labil dan curam di beberapa wilayah, terutama di sekitar Gunung Krakatau, Gunung Karang, dan Gunung Halimun. Longsor dapat mengakibatkan kerugian materiil, terputusnya akses jalan, dan kematian.
- Gunung berapi: Banten memiliki beberapa gunung berapi aktif, seperti Gunung Krakatau, Gunung Karang, dan Gunung Salak. Letusan gunung berapi dapat menyebabkan hujan abu, aliran lava, awan panas, dan gempa vulkanik, yang dapat merusak lingkungan dan mengancam keselamatan manusia.
- Puting beliung: Banten memiliki iklim tropis yang lembab, yang dapat memicu terbentuknya angin kencang berputar di udara. Puting beliung dapat merobohkan pohon, atap rumah, tiang listrik, dan benda-benda lain yang terkena anginnya.
- Kekeringan: Banten memiliki musim kemarau yang panjang, yang dapat menyebabkan kekurangan air bersih dan irigasi. Kekeringan dapat berdampak pada kesejahteraan masyarakat, terutama petani, serta meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan.
- Kebakaran: Banten memiliki potensi kebakaran yang tinggi, baik di hutan, lahan, maupun permukiman. Kebakaran dapat menimbulkan polusi udara, kerusakan ekosistem, dan korban jiwa.
- Bencana industri: Banten memiliki banyak industri, seperti petrokimia, baja, semen, dan tekstil, yang menggunakan bahan-bahan berbahaya. Bencana industri dapat terjadi akibat kecelakaan, kebocoran, ledakan, atau sabotase, yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, keracunan, dan kematian.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda. tetap waspada bagi anda yang tingga di daerah banten dan dekat dengan potensi bencana. selalu patuhi prosesur keselamatan.