Beberapa penulis, guru, mahasiswa, pegiat literasi dan stakeholder perpustakaan turut memeriahkan acara yang dimulai pukul 16.00-18.00 WIB. Ubaidillah Muktar (Kepala Museum Multatuli Lebak) selaku narasumber memaparkan bahwa buku tersebut merupakan hasil sayembara penulisan cerita anak dengan tema harta karun dari karuhun. Pada rangkaian acara Festival Seni Multatuli 2021. Sebanyak 20 dari 106 naskah yang lolos kurasi kemudian diterbitkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak.
“Buku cerita anak ini banyak memberikan deskripsi mengenai fauna, mitos, legenda, dongeng dan makanan asli Kabupaten Lebak sehingga bisa untuk pengayaan di sekolah karena dikemas melalu bahasa yang bisa dipahami oleh anak kelas 1-3 Sekolah dasar” papar Kang Ubay.
Wawan Sukmara (Sekdis DPK Kabupaten Lebak) juga menambahkan. Dari sekian judul cerita yang tokohnya hewan hampir semua memilih tokoh hewan yang tertulis pada syarat penulisan seperti: kerbau, burung anis, tando, owa abu, dan sebagainya.
“Tentu ini tidak menyalahi aturan, tapi sebenarnya masih banyak lagi hewan endemik di Kabupaten Lebak yang dapat menjadi sumber cerita bagi pengetahuan anak-anak termasuk beragam jenis air tawar yang sudah jarang orang ketahui” tuturnya
Ubay juga menyampaikan bahwa buku ini menjadi salah satu kajian pada Gerakan Nasional Pemberantasan Buta Membaca (Gernas Tastaba) di Jakarta. Antologi cerita anak dari kabupaten Lebak ini bisa dibaca di Perpustakaan Saidjah Adinda Kabupaten Lebak, atau melalui Online Public Access Catalog (opac.museummultatuli.id).
Sementara itu pegiat literasi nasional: Dc. Aryadi pada kesempatannya turut menyampaikan harapan bahwa melalui buku kumpulan cerita anak ini Akan menjadi khazanah pengetahuan akan kisah dan tradisi lisan di Kabupaten Lebak yang kaya akan tradisi budaya leluhur yang hidup di dalam etnis masyarakat adat.
Pewarta: Mardiana
Editor: Herfa