DBN – Cilegon, penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar melakukan Panen Bawang Merah Bersama Kelompok Tani dan Komandan Resort Militer 064/Maulana Yusuf Brigjen Tatang Subarna di Desa Toyomerto, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Rabu (11/1/2023).
Al Muktabar mengatakan bawang merah menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi di Provinsi Banten. Panen bawang merah ini diharapkan menjadi bagian upaya pengendalian inflasi di Provinsi Banten.
“Kita melakukan panen bawang merah. Bawang merah adalah salah satu komoditi pemicu tingkat inflasi. Dan ternyata bawang merah itu cukup baik dikembangkan di beberapa titik di Provinsi Banten,” ungkap Al Muktabar.
Itu terus kita dorong dan mudah-mudahan kita bisa mengendalikan inflasi, khususnya pada bawang merah, selanjutnya nanti komoditi lainnya,” sambungnya.
Selanjutnya, Al Muktabar menuturkan pihaknya akan terus melakukan kolaborasi antara Pemerintah dengan para petani sebagai upaya peningkatan produktivitas bawang merah di Provinsi Banten.
“Dengan terus menerus kita lakukan kolaborasi ini, diharapkan bisa menjadi tatanan kehidupan masyarakat, nilai jualnya baik dan nantinya daya beli akan tinggi, serta sumber pendapatan kita juga baik,” katanya.
Pada kesempatan itu, Al Muktabar menyampaikan bahwa bawang merah produksi Provinsi Banten juga tidak kalah dengan bawang merah dari daerah sentra bawang merah lainnya.
“Di beberapa titik (di Provinsi Banten, red) sudah dikembangkan. Bawangnya besar dan segar. Jadi tidak kalah dengan bawang dari daerah lain,” imbuhnya.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus Tauchid mengatakan Kabupaten Serang merupakan salah satu daerah produksi bawang merah yang cukup besar. Setidaknya terdapat 200 hektar lahan yang ditanam bawang merah di Kabupaten Serang.
“Salah satunya di Desa Toyomerto ini ada 10 hektar, dan kami menyebutnya sebagai kampung bawang merah. Karena kami ingin menumbuhkan bahwa disini terdapat siklus penanaman bawang merah yang dilakukan sepanjang musim,” ujarnya.
Lebih lanjut, kata Agus Tauchid, untuk panen saat ini angka produktivitas bawang merah cukup bagus, yakni untuk lahan satu hektar dapat menghasilkan diatas 5 ton bawang merah.
“Produktivitas kita tidak terlalu jelek, sekitar 6 hingga 7 ton per hektar,” jelasnya.
Selain itu, Agus Tauchid juga menuturkan setidaknya dalam satu tahun, para petani bawang merah mampu melakukan 2 hingga 3 kali panen.
Di tempat yang sama, Ketua Kelompok Tani Sumber Bawang Rasito menyampaikan dalam membudidayakan bawang merah, terdapat beberapa faktor yang menjadi perhatian. Di antara faktor iklim dan perawatan tanaman, mulai dari penanaman hingga panen.
“Kalau kami proses dari tanam hingga panen itu sekitar 55 hari, dan kemarin kita panen bersama dinas itu hasil panennya satu hektar menghasilkan sekitar 9,7 ton,” tandasnya (red – tim)