Tangerang – Lahan jagung seluas 2.000 meter persegi di Desa Kaliasin, Kecamatan Sukamulya, tampak ramai dipadati petani dan warga yang antusias menyambut panen jagung pulut bersama Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, Senin (20/10/25).
Dalam suasana penuh semangat, Bupati Maesyal Rasyid mengungkapkan bahwa hasil panen jagung pulut kali ini cukup menggembirakan. Dengan masa tanam sekitar dua bulan, lahan tersebut mampu menghasilkan sekitar 8 kuintal jagung pulut.
“Jika dihitung dengan harga jual Rp12.000 per kilogram, maka perputaran uang yang dihasilkan mencapai kurang lebih Rp9.600.000 dalam dua bulan. Artinya, petani bisa mendapatkan sekitar Rp4,7 juta setiap bulannya,” jelas Bupati Maesyal Rasyid.
Ia menjelaskan, jagung pulut merupakan salah satu komoditas pertanian bernilai ekonomi tinggi yang bisa menjadi sumber penghasilan menjanjikan bila digeluti dengan keseriusan.
“Jagung pulut ini merupakan bahan pangan yang potensial dan bisa menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat karena harganya cukup stabil bila dilakukan dengan serius dan benar,” imbuhnya.
Tak hanya berbicara soal hasil panen, Bupati juga memberikan pesan inspiratif kepada masyarakat, terutama generasi muda, agar tidak gengsi menjadi petani di era modern.
“Kepada seluruh masyarakat Kabupaten Tangerang jangan malu dan sungkan bertani, karena dengan dukungan teknologi informasi saat ini dan ketekunan, bertani juga dapat memberikan hasil yang menguntungkan,” ujarnya.
Bupati menilai, dengan inovasi dan teknologi yang terus berkembang, petani milenial memiliki peluang besar untuk menjadikan sektor pertanian sebagai ladang usaha yang produktif dan berkelanjutan.
Kegiatan panen tersebut turut dihadiri oleh Plt. Kepala Dinas Pertanian beserta jajaran, Camat Sukamulya, Kepala Desa Kaliasin, serta para kelompok tani setempat yang ikut merasakan semangat dan kebanggaan hasil kerja keras mereka.
Panen jagung pulut di Sukamulya bukan sekadar panen hasil bumi, tetapi juga panen semangat baru bagi petani muda Kabupaten Tangerang untuk terus menanam, berinovasi, dan menumbuhkan harapan di tanah sendiri.
