Selasa, 17 Juni 2025 1:44 WIB
BerandaJurnalKasus Bakso Boraks di Palu dan Pentingnya Analisis Pangan

Kasus Bakso Boraks di Palu dan Pentingnya Analisis Pangan

- Advertisement -

DISTRIKBANTENNEWS.COM – Kasus peredaran bakso mengandung boraks di Palu, Provinsi Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu menjadi perbincangan luas di masyarakat. Bakso yang dijual di pasaran ternyata tidak sepenuhnya aman dan layak konsumsi. Hal ini terungkap pada tahun 2023, ketika Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Palu menemukan bahwa beberapa pedagang bakso menggunakan boraks, zat kimia berbahaya yang dilarang penggunaannya dalam pangan, demi membuat bakso lebih kenyal dan tahan lama. Setelah diuji di laboratorium, bakso tersebut terbukti positif mengandung boraks, yaitu zat non pangan yang dapat membahayakan kesehatan apabila dikonsumsi terus-menerus, mulai dari mengganggu fungsi ginjal hingga memicu keracunan. Hal ini terjadi karena pedagang menggunakan boraks demi mencari keuntungan lebih tanpa memikirkan risiko kesehatan dan keselamatan konsumen.

Peristiwa ini bukan hanya merugikan konsumen, tapi juga para pedagang bakso yang jujur, perekonomian setempat, dan citra kuliner Indonesia di mata masyarakat. Hal ini menjadi alarm penting bahwa keamanan pangan bukanlah masalah sepele, dan di sinilah peran analisis pangan menjadi sangat krusial.

Apa Itu Analisis Pangan?

Analisis pangan adalah proses pengujian dan pemeriksaan makanan dan minuman untuk memastikan kualitas, keamanan, dan keasliannya. Dengan analisis, dapat dideteksi:

Apakah sebuah produk memang sesuai labelnya

Apakah bebas dari zat tambahan yang tidak diinginkan, seperti boraks, pewarna terlarang, atau pengawet berbahaya.

Apakah memenuhi standar mutu dan keamanan yang berlaku

Selain masalah kualitas, makanan juga dapat tercemar mikroorganisme patogen, pestisida, logam berat, atau zat aditif terlarang. Analisis berguna untuk memastikan produk yang tersedia di pasaran bebas dari cemaran fisik, kimia, dan biologis, sehingga aman dikonsumsi dan tidak menimbulkan masalah kesehatan seperti keracunan, masalah pencernaan, atau penyakit jangka panjang. Dengan kata lain, analisis pangan menjadi langkah penting demi menjaga mutu, keamanan, dan kejujuran makanan yang tersedia di masyarakat.

Pentingnya Analisis Pangan di Kehidupan Sehari-Hari dan di Industri Pangan  analisis pangan bukan hanya berguna di laboratorio atau pabrik, tapi juga punya peran penting di kehidupan sehari-hari dan industri pangan. Pada hidup sehari-hari, analisis pangan berguna demi menjaga keamanan dan kesehatan keluarga.

Dengan analisis, masyarakat dapat terhindar dari makanan yang tercemar, kadaluarsa, atau dicampur zat terlarang, sehingga risiko keracunan dan masalah kesehatan dapat dicegah. Hal ini juga penting demi memberikan kepastian bahwa makanan yang dikonsumsi memang bergizi, memenuhi kebutuhan tubuh, dan sesuai kualitas yang tertera pada label.

Sementara di industri pangan, analisis berguna demi menjaga mutu dan keamanan produk sebelum dipasarkan. Dalam proses pengolahan, ukuran, suhu, dan kondisi dapat berubah, sehingga mutu produk dapat turun, terjadi kontaminasi, atau terjadi kesalahan yang luput dari kontrol. Dengan analisis yang teratur, produsen dapat mendeteksi masalah lebih dini, memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan peraturan yang berlaku, dan menjaga kepercayaan konsumen terhadap produk yang dihasilkan. Hal ini juga penting demi menjaga reputasi produsen, mendukung perekonomian, dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan makanan yang aman, bergizi, dan berkualitas.

Bagaimana para Peneliti Mendeteksi Produk Mengandung Boraks atau Formalin?

Berdasarkan beberapa penelitian, para peneliti menggunakan beragam metode uji demi mendeteksi penggunaan zat terlarang, seperti boraks dan formalin, pada produk makanan. Pengujian ini berguna demi menjaga mutu, keamanan, dan kejujuran produk yang tersedia di pasaran.

Uji Hidroksimetilfurfural (HMF)

Metode spektrofotometri UV-Vis dapat digunakan untuk mendeteksi HMF, yaitu senyawa yang terbentuk apabila terjadi pemanasan berlebih atau penambahan gula. Dengan uji HMF, dapat dikenali kepalsuan dan kualitas produk, misalnya pada madu.

Uji Fisiko-Kimia

Selain HMF, dapat juga diuji kadar sukrosa, air, abu, dan keasaman. Pengujian ini berguna demi mendeteksi apabila terjadi pencampuran gula, penggunaan zat terlarang, atau proses pengolahan yang tidak memenuhi standar mutu.

Uji Kertas Turmerik dan Kit Sederhana

Selain uji laboratorium, tersedia juga uji kualitatif yang mudah dan murah, seperti kertas turmerik dan kit uji. Dalam uji kertas turmerik, apabila terjadi perbedaan warna, dapat dicurigai produk tercampur boraks. Demikian juga pada uji formalin, apabila terjadi perbedaan warna pada kit, dapat disimpulkan makanan positif formalin.

Uji Spektroskopi dan Analisis Isotop

Metode yang lebih rinci, seperti spektroskopi UV-Vis, FT-IR, dan analisis isotop, berguna demi menemukan kepalsuan yang lebih sulit dideteksi secara kasat mata. Dengan cara ini, dapat dibuktikan sumber gula, zat aditif, dan keaslian produk secara akurat.

PCR dan Analisis DNA 

Selain uji kimia, Polymerase Chain Reaction (PCR) dapat digunakan demi menemukan jejak DNA lebah pada madu. Hal ini berguna demi membuktikan bahwa produk memang berasal dari lebah, bukan buatan manusia.

PENUTUP

Kasus peredaran bakso mengandung boraks di Palu menjadi pengingat penting bahwa masalah keamanan pangan bukan hal yang sepele. Hal ini terjadi karena masih ada produsen yang mencari keuntungan lebih tanpa memikirkan risiko terhadap kesehatan masyarakat. Pada kondisi inilah peran analisis pangan menjadi krusial demi menjaga mutu, keamanan, dan kejujuran produk yang tersedia di pasaran.

Melalui metode uji yang tersedia, mulai dari uji kertas turmerik, kit, spektroskopi, hingga PCR, dapat dideteksi secara rinci apa saja zat yang terkandung di sebuah produk. Dengan teknologi dan pendekatan yang matang, peredaran makanan yang tidak memenuhi syarat dapat dicegah demi melindungi konsumen dan menjaga reputasi produsen yang jujur. Singkatnya, analisis pangan bukan hanya berguna demi memenuhi peraturan, tapi juga demi mewujudkan pangan yang aman, bergizi, dan berkualitas.

 

By : Theresia Juvita Sihotang dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

BERITA TERKINI

- Advertisment -