Selasa, 17 Juni 2025 2:32 WIB
BerandaJurnalPeran Strategis Pengujian Fisik dalam Rangkaian Analisis Pangan untuk Deteksi Dini Kualitas...

Peran Strategis Pengujian Fisik dalam Rangkaian Analisis Pangan untuk Deteksi Dini Kualitas dan Keamanan Daging Kurban

- Advertisement -

DISTRIKBANTENNEWS.COM – Idul Adha merupakan momen penting bagi umat Islam di seluruh dunia, di mana penyembelihan hewan kurban seperti sapi, kambing, dan domba merupakan tradisi penting dalam Islam yang melibatkan distribusi daging dalam skala besar. Namun, di balik nilai ibadah ini, terdapat tantangan keamanan dan kualitas pangan yang perlu diperhatikan. Analisis pangan pada kualitas daging kurban menjadi langkah kritis untuk memastikan bahwa daging yang dikonsumsi aman, bergizi, halal, dan bebas dari kontaminan berbahaya.

Illustrasi daging kurban (Freepik.com)

Daging kurban yang dibagikan saat Idul Adha harus memenuhi standar keamanan dan kualitas sebelum dikonsumsi. Salah satu cara paling sederhana namun efektif untuk menilai kualitas daging adalah melalui analisis fisik. Analisis sederhana ini dapat dilakukan oleh siapa saja, mulai dari panitia kurban hingga masyarakat penerima, dengan mengamati karakteristik fisik daging menggunakan indra penglihatan, penciuman, dan peraba. Uji fisik ini sangat penting karena menjadi tahap pertama screening sebelum dilakukan uji laboratorium yang lebih kompleks.

Daging yang memenuhi standar kualitas memiliki ciri-ciri khusus. Daging sapi segar seharusnya berwarna merah cerah, sementara daging kambing atau domba memiliki warna merah muda yang segar. Aromanya khas dan tidak menyengat, dengan tekstur yang kenyal dan elastis saat ditekan. Sebaliknya, daging yang mulai membusuk menunjukkan perubahan warna menjadi pucat atau kebiruan, mengeluarkan bau tidak sedap, serta memiliki tekstur lembek atau berlendir. Warna gelap pada potongan daging mempunyai pH postmortem dan daya ikat air yang tinggi serta memiliki tekstur yang lekat. Warna daging juga dipengaruhi oleh pigmen yaitu mioglobin.

Selain pemeriksaan visual, kita juga perlu mewaspadai praktik penipuan seperti penambahan air atau bahan pengawet. Daging yang terlalu basah atau mengeluarkan banyak cairan saat dipotong kemungkinan telah disuntik air untuk menambah berat. Sementara daging yang terlalu merah mencolok bisa saja mengandung bahan kimia berbahaya seperti boraks atau pewarna. Sebagai konsumen, kita memiliki peran aktif dalam menjaga keamanan pangan. Sebelum mengolah daging kurban, selalu lakukan pemeriksaan sederhana dengan memperhatikan warna, bau, dan teksturnya. Pastikan untuk mencuci bersih daging sebelum dimasak dan mengolahnya hingga benar-benar matang. Jika tidak langsung diolah, simpan daging dalam freezer untuk mempertahankan kesegarannya.

Analisis fisik mungkin terlihat sederhana, tetapi memiliki peran krusial dalam pengawasan kualitas daging kurban. Upaya penerapan langkah-langkah sederhana namun efektif ini, kita dapat memastikan bahwa daging kurban yang dikonsumsi benar-benar aman dan bermanfaat bagi kesehatan seluruh keluarga.

Sumber Referensi: 

Kuntoro, B., Maheswari, R. R. A., Nuraini, H. 2013. Mutu Fisik dan Mikrobiologi Daging Sapi Asal Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Pekanbaru. Jurnal Peternakan, Vol. 10 (1): 1-8.

Winarso, A., Darmakusuma, D., Sanam, M. U. E. 2017. Praktik Higiene Daging dalam Penyembelihan Hewan Qurban di Kota Kupang. Jurnal Kajian Veteriner, Vol. 5(2): 99-104.

Nurhasanah, S., Huda, S., Sukri, N., dan Windarningsih, F. 2020. Penanganan Daging Kurban Menjadi Daging Potong Segar dan Beku di PD Salimah Sumedang pada Masa Pandemi COvid-19. Jurnal Masyarakat Mandiri, Vol. 4(5): 906-913.

 

By : Bunga Amelia mahasiswa Teknologi Pangan dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

BERITA TERKINI

- Advertisment -