DISTRIKBANTENNEWS.COM – Siapa yang tidak pernah lihat chiki ngebul? Camilan yang satu ini sempat viral karena mengeluarkan asap dari mulut dan hidung saat dimakan. Bagi anak-anak dan remaja, efek ini tentu mengundang rasa penasaran, terlihat keren, lucu, dan seru untuk dibagikan ke media sosial.
Namun di balik keseruannya, ternyata chiki ngebul menyimpan bahaya yang tidak bisa dianggap remeh. Beberapa anak dilaporkan mengalami luka di mulut, muntah-muntah, hingga gangguan pencernaan setelah mengonsumsinya. Ternyata, penyebab utamanya adalah nitrogen cair yang digunakan untuk menciptakan efek “ngebul” tersebut.
Kasus Keracunan Chiki Ngebul
Hingga 11 Januari 2023, tercatat sudah ada 10 kasus keracunan akibat ciki ngebul. Menurut Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Anas Ma’ruf, sebagian besar korbannya adalah anak-anak.
“Sampai saat ini kami melakukan pemantauan ketat lewat puskesmas dan rumah sakit. Teman-teman di daerah juga sudah mulai bergerak,” jelas Anas dalam konferensi pers (12/1/2023).
Kementerian Kesehatan pun mengimbau semua pihak agar lebih waspada terhadap jajanan seperti ice smoke atau ciki ngebul. Imbauan ini dituangkan dalam Surat Edaran Nomor KL.02.02/C/90/2023 tentang Pengawasan Penggunaan Nitrogen Cair pada Produk Pangan Siap Saji, yang ditandatangani oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu.
Apa Itu Nitrogen Cair?
Nitrogen cair adalah nitrogen dalam bentuk cair bening dengan suhu sangat rendah titik didihnya mencapai -195,8°C. Cairan ini mampu membekukan bahan organik jauh lebih cepat dibandingkan bahan pendingin seperti amonia atau freon. Itulah yang membuatnya sering digunakan untuk efek visual pada makanan seperti chiki ngebul.
Sebenarnya, gas nitrogen tidak berbahaya dan sudah digunakan dalam industri pangan sebagai zat penolong, terutama untuk pengawetan. Gas ini tidak berbau, tidak berwarna, dan langsung menguap pada suhu ruang tanpa meninggalkan residu berbahaya.
Namun, nitrogen cair adalah cerita berbeda. Jika nitrogen cair belum sepenuhnya menguap dari makanan yang dikonsumsi, risikonya bisa fatal: Kontak dengan kulit dapat menyebabkan luka bakar dingin (frostbite), Uapnya dapat mengganggu pernapasan jika terhirup, Jika tertelan sebelum menguap sempurna, bisa menyebabkan iritasi atau kerusakan saluran pencernaan.
Dalam kasus chiki ngebul, anak-anak yang menjadi korban mengalami gejala seperti mual, muntah, dan nyeri perut setelah mengonsumsinya. Bahaya Nitrogen Cair pada Makanan, Beberapa risiko konsumsi nitrogen cair yang belum sepenuhnya menguap, antara lain:
• Luka bakar dingin di mulut, lidah, atau kerongkongan,
• Kebocoran (perforasi) lambung atau usus
• Gangguan pernapasan akibat menghirup uap nitrogen.
• Gejala keracunan seperti muntah hebat dan nyeri perut, yang bisa menyebabkan rawat inap.
Risiko ini semakin besar pada anak-anak yang belum paham bagaimana mengonsumsi makanan tersebut dengan benar, atau ketika pedagang tidak mengikuti prosedur keamanan pangan.
Apa Itu Analisis Pangan?
Analisis pangan adalah proses ilmiah yang dilakukan untuk menilai kandungan, kualitas, serta keamanan zat-zat yang terdapat dalam makanan, baik zat alami maupun bahan tambahan seperti pengawet, pewarna, atau bahan kimia lain.
Analisis ini melibatkan pemeriksaan laboratorium terhadap:
• Kandungan gizi (protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dll.)
• Keberadaan zat berbahaya (logam berat, pestisida, bahan kimia)
• Cemaran mikrobiologis (seperti bakteri E. coli atau Salmonella)
• Kesesuaian label informasi gizi dengan isi sebenarnya.
Pentingnya Analisis Pangan
Kasus chiki ngebul adalah pengingat bahwa makanan bukan hanya soal rasa atau tampilan menarik, tapi juga soal keamanan bahan yang digunakan. Di sinilah pentingnya analisis pangan, yaitu pemeriksaan terhadap kandungan dan kualitas zat dalam makanan, baik alami maupun tambahan.
Analisis pangan penting untuk:
• Menjamin keamanan dari zat berbahaya, logam berat, atau bakteri.
• Menjaga mutu dan kualitas produk.
• Mendeteksi bahan ilegal seperti pewarna tekstil atau pengawet berbahaya.
• Memberikan informasi gizi yang jujur pada konsumen
Tanpa pengawasan ketat dan analisis yang akurat, bahan seperti nitrogen cair bisa saja digunakan sembarangan, membahayakan kesehatan konsumen.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Sebagai konsumen, khususnya para orang tua, berikut langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
1. Periksa izin BPOM dan label produk sebelum membeli makanan.
2. Hati-hati dengan makanan viral atau ekstrem yang menggunakan bahan kimia.
3. Edukasi anak agar tidak asal mencoba jajanan hanya karena sedang tren.
4. Laporkan makanan mencurigakan ke dinas kesehatan atau BPOM.
5. Bawakan bekal dari rumah sebagai alternatif aman dan sehat untuk anak saat di sekolah.
Najwa Rizkia 4444230005 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa