Kota Tangerang – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus memperkuat komitmennya dalam menurunkan angka stunting di wilayahnya. Komitmen tersebut diwujudkan melalui peluncuran Program Injourney Airports Lawan Stunting oleh PT Angkasa Pura Indonesia (Injourney Airports), yang digelar di Kecamatan Neglasari, Kamis (13/11/2025).
Wali Kota Tangerang, H. Sachrudin, yang hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Injourney Airports. Menurutnya, langkah ini merupakan bentuk nyata sinergi antara dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat dalam mempercepat penurunan angka stunting.
“Alhamdulillah, hari ini kita berkumpul sebagai wujud tanggung jawab sosial bersama dan dukungan terhadap kesehatan ibu hamil serta balita,” ujar Wali Kota Sachrudin.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, prevalensi stunting di Kota Tangerang tercatat sebesar 11,2 persen, lebih rendah dibandingkan rata-rata provinsi maupun nasional.
“Angka ini tentu menggembirakan, namun tidak membuat kita berpuas diri. Stunting bukan hanya persoalan tinggi badan, tetapi juga menyangkut masa depan generasi penerus bangsa,” tegasnya.
Sachrudin juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar program penurunan stunting dapat menjadi gerakan bersama di tingkat keluarga dan masyarakat.
“Dengan semangat gotong royong dan kepedulian bersama, kita bisa wujudkan generasi Tangerang yang sehat, cerdas, dan siap bersaing,” tutupnya.
Sementara itu, Deputy GM Business Support Bandara Internasional Soekarno-Hata, Titi Permata Sari, menyampaikan harapannya agar kolaborasi antara Injourney Airports dan Pemkot Tangerang dapat berjalan secara berkelanjutan.
“Semoga kegiatan ini membawa manfaat nyata bagi masyarakat sekitar serta menjadi langkah bersama dalam mewujudkan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan bebas dari stunting,” ungkap Titi.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Chief of Private Sector Fundraising and Partnership UNICEF, Mr. Ben Wetherley, yang juga mengapresiasi langkah kolaboratif tersebut.
“Kita masih menghadapi tantangan tiga beban gizi yaitu kekurangan gizi, kelebihan berat badan, dan kekurangan zat gizi mikro. UNICEF akan terus mendukung pemerintah, dan kami senang program CSR ini berperan aktif dalam upaya tersebut,” ujarnya. ***










