Serang – Banyak orang mengonsumsi vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh. Namun, tidak sedikit yang tidak sadar bahwa mengonsumsi vitamin secara berlebihan justru dapat menimbulkan masalah kesehatan serius. Kondisi ini dikenal dengan istilah hipervitaminosis, yaitu ketika tubuh kelebihan asupan vitamin tertentu.
Dokter gizi klinis, dr. Rina Kartika, Sp.GK, menjelaskan bahwa vitamin memang penting, tetapi jika jumlahnya terlalu banyak justru dapat menimbulkan gangguan.
“Tubuh hanya membutuhkan vitamin dalam kadar tertentu. Jika berlebihan, terutama vitamin yang larut dalam lemak seperti A, D, E, dan K, akan menumpuk di dalam organ tubuh dan memicu hipervitaminosis,” ujar dr. Rina, Sabtu (27/9/2025).
Gejala hipervitaminosis bervariasi tergantung jenis vitamin yang berlebihan. Misalnya, vitamin A berlebih dapat menyebabkan mual, pusing, kerusakan hati, hingga gangguan tulang. Sementara itu, kelebihan vitamin D bisa menimbulkan penumpukan kalsium dalam darah yang berisiko pada ginjal.
Menurut dr. Rina, masyarakat sering keliru menganggap semakin banyak vitamin yang dikonsumsi, semakin sehat tubuh. Padahal, vitamin bukan pengganti makanan bergizi seimbang.
“Vitamin hanyalah suplemen tambahan. Kebutuhan utama tetap dipenuhi dari pola makan sehat, sayur, buah, protein, dan karbohidrat yang seimbang,” jelasnya.
Sementara itu, Wita, seorang penikmat gaya hidup sehat, mengaku kini lebih berhati-hati dalam mengonsumsi suplemen.
“Dulu saya sering minum vitamin hampir setiap hari tanpa aturan. Setelah tahu bisa bahaya, sekarang saya lebih pilih konsultasi dulu ke dokter agar aman,” ungkapnya.
Para ahli menyarankan agar sebelum mengonsumsi vitamin, masyarakat sebaiknya mengetahui kebutuhan tubuh masing-masing, misalnya melalui pemeriksaan kesehatan. Selain itu, memperhatikan dosis sesuai anjuran yang tertera di kemasan atau dari dokter sangat penting untuk mencegah risiko kesehatan.