TANGERANG – Makanan pedas kini menjadi tren kuliner yang digemari berbagai kalangan, dari anak muda hingga orang dewasa. Olahan cabai yang melimpah dianggap mampu menggugah selera makan dan membuat ketagihan. Namun, di balik sensasi nikmat tersebut, ternyata tersimpan risiko kesehatan yang tidak boleh diabaikan.
Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Andi Pratama, mengingatkan masyarakat untuk tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan pedas.
“Capsaicin yang terkandung dalam cabai memang memberi rasa panas yang khas, tapi jika dikonsumsi berlebihan bisa memicu iritasi lambung, diare, hingga gangguan asam lambung,” ujarnya saat ditemui, Jumat (26/9/2025).
Selain itu, konsumsi cabai berlebihan juga dapat memperburuk kondisi wasir, memicu gangguan tidur, bahkan memperparah masalah kulit seperti jerawat.
“Efeknya bisa berbeda pada setiap orang, tapi pada penderita maag atau GERD, makanan pedas jelas bisa memperburuk gejala,” tambahnya.
Fenomena tren kuliner serba pedas, mulai dari mie instan ekstra pedas, ayam geprek level, hingga jajanan viral berbumbu cabai, membuat masyarakat sering kali lupa akan dampak jangka panjangnya.
Para ahli gizi menyarankan agar pecinta pedas tetap membatasi konsumsi, mengimbanginya dengan makanan bergizi lain, serta menjaga pola makan seimbang. “Pedas boleh, tapi jangan sampai kesehatan dikorbankan hanya demi sensasi sesaat,” pungkas dr. Andi.