Sabtu, 27 September 2025 12:50 WIB
BerandaLingkunganDiamnya Anak, Jeritan Hati yang Tak Terdengar di Rumah

Diamnya Anak, Jeritan Hati yang Tak Terdengar di Rumah

TANGERANG – Banyak orang tua mengeluhkan sikap anak yang semakin sulit diajak berbicara dan enggan menceritakan isi hatinya. Padahal, komunikasi dalam keluarga adalah kunci untuk membangun kedekatan emosional. Lalu, mengapa banyak anak justru memilih diam atau bercerita pada orang lain ketimbang pada orang tuanya sendiri?

Psikolog anak menyebutkan ada beberapa penyebab utama, mulai dari rasa takut dimarahi, merasa tidak didengarkan, hingga kurangnya rasa aman secara emosional. “Anak sering menutup diri bukan karena tidak percaya, tapi karena takut reaksi orang tuanya. Kalau setiap cerita berujung dimarahi, lama-lama anak memilih diam,” ungkap seorang konselor keluarga.

Selain itu, pola komunikasi satu arah yang hanya berisi nasihat dan perintah juga menjadi penyebab. Anak merasa percuma berbagi cerita jika orang tua hanya fokus pada kesalahan. Faktor lain yang tak kalah penting adalah pengalaman buruk di masa lalu, misalnya ketika rahasia anak terbuka atau orang tua meremehkan perasaannya.

Menariknya, banyak remaja yang justru lebih nyaman bercerita kepada teman sebaya. Mereka merasa lebih didengar tanpa dihakimi. “Perbedaan cara pandang generasi membuat anak menganggap orang tuanya tidak akan paham situasi yang ia hadapi,” tambah pakar tersebut.

Para ahli menyarankan agar orang tua mulai membuka ruang dialog yang hangat, tanpa tekanan. Alih-alih langsung menilai atau mengkritik, mendengarkan dengan penuh empati bisa membuat anak merasa lebih aman untuk berbagi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

BERITA TERKINI