PIKUN atau demensia kerap dianggap penyakit yang hanya muncul seiring pertambahan usia. Padahal, risikonya bisa dipicu oleh kebiasaan sehari-hari sejak muda. Pola hidup yang dijalani saat usia produktif berperan besar dalam menjaga kesehatan otak di masa depan.
Gaya Hidup Tidak Sehat
Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, serta pola makan tinggi gula dan makanan olahan menjadi faktor utama yang dapat merusak pembuluh darah otak. Kondisi ini berhubungan erat dengan hipertensi, diabetes, dan obesitas, yang semuanya meningkatkan risiko demensia.
Kurang olahraga juga membuat aliran darah ke otak tidak optimal, sehingga fungsi kognitif menurun lebih cepat.
Kurang Stimulasi Mental
Otak sama halnya dengan otot yang perlu dilatih. Minim membaca, belajar hal baru, atau melatih keterampilan intelektual dapat mempercepat penurunan daya ingat.
Sebaliknya, aktivitas seperti menulis, bermain musik, atau permainan strategi terbukti membantu menjaga kesehatan otak.
Tidur dan Stres
Kebiasaan begadang, tidur tidak teratur, dan stres berkepanjangan bisa merusak bagian otak yang mengatur memori.
Stres kronis meningkatkan kadar kortisol, hormon yang dalam jangka panjang dapat merusak hippocampus—pusat ingatan dalam otak.
Interaksi Sosial dan Penyakit Kronis
Menutup diri dari lingkungan sosial juga berbahaya. Minim interaksi dapat membuat otak kurang terstimulasi secara emosional.
Selain itu, mengabaikan penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol sejak muda akan memperbesar risiko pikun di masa tua.
Cedera Kepala
Kebiasaan beraktivitas tanpa pelindung, seperti tidak menggunakan helm atau melakukan olahraga ekstrem tanpa pengaman, bisa menimbulkan cedera kepala.
Penelitian menunjukkan riwayat benturan kepala berulang dapat meningkatkan risiko demensia di kemudian hari.
Cara Mencegah Risiko Pikun Sejak Dini
Untuk menjaga kesehatan otak, para ahli menganjurkan beberapa langkah pencegahan, di antaranya:
Rutin olahraga minimal 30 menit setiap hari untuk melancarkan aliran darah ke otak.
Konsumsi makanan bergizi seimbang, perbanyak buah, sayur, ikan, serta kurangi gula dan makanan olahan.
Latih otak secara aktif dengan membaca, menulis, belajar bahasa baru, atau bermain puzzle.
Jaga kualitas tidur dengan pola tidur teratur 7–8 jam per malam.
Kelola stres melalui relaksasi, meditasi, atau aktivitas menyenangkan.
Bangun interaksi sosial dengan keluarga, sahabat, atau komunitas.
Lindungi kepala dengan menggunakan helm saat berkendara dan peralatan pengaman saat berolahraga.
Periksa kesehatan secara rutin, terutama tekanan darah, gula darah, dan kolesterol.
Dengan gaya hidup sehat dan aktif sejak muda, risiko demensia dapat ditekan sehingga kualitas hidup di usia tua tetap terjaga.