Minggu, 21 September 2025 5:31 WIB
BerandaTangerang SelatanPemkot Tangsel Tangani Cepat Korban Ledakan Gas Pondok Cabe, Seluruh Biaya Ditanggung

Pemkot Tangsel Tangani Cepat Korban Ledakan Gas Pondok Cabe, Seluruh Biaya Ditanggung

- Advertisement -

TANGSEL // Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) bergerak cepat memberikan bantuan menyeluruh bagi para korban ledakan gas yang terjadi di Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Jumat (12/9/2025). Bantuan meliputi pembiayaan pengobatan, logistik pengungsi, perbaikan rumah, hingga pendampingan psikologis.

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan, memastikan bahwa seluruh korban ledakan gas rumah warga di Pondok Cabe mendapatkan penanganan secara maksimal. Pemkot menanggung penuh biaya pengobatan para korban, termasuk yang dirawat intensif di RS Hermina Ciputat dan satu korban luka bakar berat yang dirujuk ke RS Tarakan, Jakarta.

“Insya Allah, semua kebutuhan utama kita dahulukan—terutama bagi para pengungsi seperti makanan, perlengkapan bayi, susu, dan kebutuhan dasar lainnya. Semuanya disiapkan agar mereka bisa melewati masa sulit ini dengan lebih layak,” ujar Pilar saat meninjau lokasi kejadian, Sabtu (13/9/2025).

Hingga saat ini, tercatat 16 kepala keluarga terdampak akibat ledakan, dengan tujuh orang masih menjalani perawatan medis. Para pengungsi sementara tinggal di musala, rumah tetangga, maupun kediaman keluarga. Untuk itu, Pemkot Tangsel menyiapkan opsi sewa rumah sementara agar pengungsi tidak terlalu lama tinggal di tempat darurat.

Bantuan logistik seperti makanan siap saji, susu bayi, popok, dan kebutuhan harian lainnya juga telah disalurkan. Di sektor pendidikan, Pilar telah menginstruksikan Dinas Pendidikan untuk segera menyalurkan perlengkapan dan seragam sekolah agar anak-anak terdampak tetap bisa mengikuti proses belajar.

“Anak-anak tetap harus sekolah. Pendidikan tidak boleh terhenti akibat musibah,” tegasnya.

Pemkot Tangsel juga telah mengalokasikan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) APBD 2025 untuk rehabilitasi rumah warga yang rusak. Berdasarkan pendataan awal, kerusakan rumah diklasifikasikan ke dalam kategori ringan, sedang, dan berat. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman ditugaskan untuk menginventarisasi kerusakan agar proses perbaikan dapat segera dimulai.

Tak hanya aspek fisik dan logistik, Pemkot juga memfokuskan perhatian pada pemulihan psikologis warga terdampak, khususnya anak-anak. Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) bekerja sama dengan psikolog serta perguruan tinggi, program trauma healing mulai disiapkan.

“Kami punya standar setiap terjadi bencana. DP3A akan menurunkan tim psikolog, terutama untuk anak-anak, agar trauma tidak berkepanjangan,” terang Pilar.

Ia menegaskan, Pemkot Tangsel akan terus hadir dan mendampingi warga sampai benar-benar pulih dari dampak musibah.

“Kami tidak akan lepas tangan. Pemkot hadir dari awal sampai warga benar-benar pulih,” tutupnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

BERITA TERKINI

- Advertisment -