TANGSEL \\ Pemerintah Kota Tangerang Selatan menggelar Festival Dongdang sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya lokal sekaligus penguatan ekonomi kreatif. Kegiatan yang berlangsung di Tandon Ciater, Kelurahan Ciater, Serpong, pada Minggu (14/9/2025), diharapkan menjadi agenda rutin dalam kalender pariwisata kota.
Festival Dongdang diselenggarakan melalui inisiatif kewilayahan, khususnya Kelurahan Ciater, Kecamatan Serpong. Kegiatan ini menghadirkan beragam atraksi budaya, hasil karya masyarakat, serta simbol gotong royong warga dalam melestarikan tradisi leluhur.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Tangsel, Heru Sudarmanto, yang hadir mewakili Wali Kota Benyamin Davnie, menyampaikan bahwa festival ini bukan hanya sekadar acara seremonial, tetapi juga wujud nyata komitmen daerah dalam menjaga warisan budaya.
“Festival ini untuk melestarikan budaya leluhur dan menjadi daya tarik wisata bagi masyarakat. Sekaligus mendukung ekosistem ekonomi kreatif yang ada di Tangerang Selatan,” ujar Heru.
Ia menambahkan, Festival Dongdang kini telah masuk dalam calendar of event resmi Kota Tangerang Selatan. Pemerintah berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan.
“Ini juga menjadi identitas kota yang cerdas, modern, religius, dan tetap berbudaya. Kami dorong agar festival ini menjadi ruang silaturahmi sekaligus menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya lokal,” katanya.
Festival Dongdang sendiri dikenal sebagai tradisi masyarakat Sunda yang biasanya digelar untuk menyambut panen atau bentuk rasa syukur masyarakat. Dalam tradisi ini, warga menghias hasil bumi dalam tandu (dongdang) dan membawanya secara arak-arakan dengan iringan kesenian tradisional.
Camat Serpong, Syaifuddin, mengapresiasi partisipasi seluruh lapisan masyarakat dalam menyukseskan kegiatan ini. Menurutnya, Festival Dongdang kali ini menjadi bukti kuat bahwa sinergi antara masyarakat, tokoh agama, dan pemuda masih terjaga dengan baik.
“Terselenggaranya kegiatan ini berkat kebersamaan dan kekompakan seluruh elemen masyarakat. Terima kasih kepada semua warga yang telah aktif berpartisipasi,” ucap Syaifuddin.
Ia berharap festival ini bisa terus digelar pada tahun-tahun mendatang sebagai bagian dari pelestarian budaya dan pembangunan karakter masyarakat.
“Ini budaya kita yang harus terus dijaga dan dilestarikan,” tutupnya.
Festival ini juga menjadi ajang promosi wisata lokal dan penguatan kebanggaan masyarakat terhadap identitas daerahnya, sekaligus memperkuat Tangerang Selatan sebagai kota yang berdaya saing namun tetap berakar pada nilai budaya.










