Lebak – 27 April 2025 | Dalam rangka meningkatkan kompetensi santri tingkat akhir, Pondok Pesantren Manahijus Sadat yang berlokasi di Kampung Serdang, Desa Keong, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menggelar kegiatan pembekalan ilmu dengan menghadirkan para pakar di bidangnya.
Salah satu narasumber yang hadir adalah Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten, Dr. Drs. Iwan Falahudin, S.Pd., M.Pd., yang memberikan materi tentang Ilmu Faraidh dan Sejarah Peradaban Islam.
Dalam sambutannya, Iwan Falahudin menyampaikan bahwa dirinya bukan seorang pakar dalam kedua bidang tersebut. Namun, berangkat dari semangat kebersamaan dan prinsip “tak ada rotan, akar pun jadi,” ia menerima undangan untuk berbagi pengetahuan kepada para santri.
Saat menyampaikan materi Ilmu Faraidh, Iwan Falahudin menekankan pentingnya memahami konsep ‘Aul — kondisi ketika perhitungan pembagian warisan sesuai ketentuan menghasilkan jumlah yang melebihi nilai harta yang tersedia.
Ia memberikan ilustrasi, apabila seorang suami dan dua saudari perempuan menjadi ahli waris atas harta sebesar Rp7 juta, maka berdasarkan ketentuan, suami mendapat 1/2 bagian (Rp3,5 juta) dan kedua saudari memperoleh 2/3 bagian (Rp4,666 juta). Jumlah keduanya melebihi total harta warisan.
Dalam kondisi ‘Aul ini, penyelesaian dilakukan dengan menaikkan penyebut perhitungan menjadi 7, sehingga suami mendapatkan 3/7 dan dua saudari memperoleh 4/7 dari total harta. Dengan demikian, pembagian menjadi:
- Suami: 3/7 × Rp7.000.000 = Rp3.000.000
- Dua saudari: 4/7 × Rp7.000.000 = Rp4.000.000
Total pembagian pun sesuai dengan nilai harta warisan.
Selain membahas Ilmu Faraidh, Iwan Falahudin juga memaparkan tentang perkembangan Sejarah Peradaban Islam, memberikan wawasan kepada para santri tentang peran besar umat Islam dalam membangun peradaban dunia.
Kegiatan yang berlangsung pada Minggu, 27 April 2025 ini disambut antusias para santri. Mereka aktif bertanya dan berdiskusi, memperlihatkan semangat untuk memahami lebih dalam ilmu-ilmu yang disampaikan.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, Pondok Pesantren Manahijus Sadat berharap dapat melahirkan generasi santri yang berilmu, berakhlak, dan siap memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.