LEBAK – Kementerian Agama Provinsi Banten, bekerja sama dengan Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Paramadina serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Banten, mengadakan lokakarya intensif untuk penyuluh agama, pendidik, akademisi, dan pegiat perdamaian. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kemenag Kabupaten Lebak pada 13-14 November dan bertujuan membekali peserta dengan strategi untuk menciptakan keharmonisan di tengah masyarakat yang beragam.
Lokakarya ini dibuka oleh Iwan Falahudin, Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Banten. Dalam pidatonya, ia menggarisbawahi pentingnya peran aktif peserta dalam membangun dialog dan memahami keberagaman sebagai kekuatan bangsa. Ia mendorong peserta untuk menjadikan pelatihan ini sebagai pijakan dalam menciptakan perubahan positif di komunitas masing-masing.
Dr. Ihsan Ali Fauzi, direktur PUSAD Paramadina, memberikan perspektif tentang pentingnya membangun komunikasi yang efektif untuk menyelesaikan konflik berbasis agama. Menurutnya, keterampilan dalam berdialog dan bernegosiasi adalah kunci untuk menciptakan perdamaian yang berkelanjutan.
Ketua FKUB Banten, Dr. H. A.M. Romli, menyampaikan bahwa inisiatif ini mencerminkan kolaborasi nyata antara berbagai pihak dalam memperkuat persatuan. Ia, bersama sejumlah tokoh lainnya, menekankan pentingnya pendidikan sebagai sarana utama untuk menanamkan nilai toleransi sejak dini.
Lokakarya ini menghadirkan para pakar dari Jakarta yang memandu peserta dalam memahami teknik negosiasi dan resolusi konflik. Mereka juga dilatih cara membangun kepercayaan antarindividu untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan inklusif.
Di penghujung kegiatan, peserta diharapkan mampu mengimplementasikan wawasan dan keterampilan yang didapat untuk menjadi motor penggerak perdamaian, baik di tempat kerja maupun di tengah masyarakat luas. (red/mar)