DISTRIKBANTENNEWS.COM – Skizofrenia, sebuah kondisi mental yang sering disalahpahami, telah lama menjadi momok menakutkan bagi banyak orang. Terlepas dari popularitasnya dalam budaya pop seperti film-film “Fight Club” dan “Donnie Darko”, yang kadang-kadang menggambarkan skizofrenia dengan cara yang tidak akurat, pemahaman yang lebih mendalam tentang gangguan ini sangat penting.
Menurut laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Senin, 15 Juli 2024, skizofrenia adalah sebuah kondisi yang membuat individu sulit membedakan realitas dari halusinasi. Gejala yang sering terjadi meliputi perilaku yang berantakan, delusi, kesulitan fokus, dan sulit memecahkan masalah sendiri. Meskipun begitu, satu dari tiga orang yang mengalami skizofrenia mampu mengontrol gejala mereka dengan baik, terutama dengan dukungan dari tenaga medis yang kompeten dan lingkungan sosial yang mendukung.
Tidak sedikit yang masih keliru mengenai skizofrenia. Misalnya, banyak yang masih menganggap bahwa skizofrenia adalah sama dengan kepribadian ganda, padahal kedua gangguan tersebut berbeda jauh. Dissociative identity disorder adalah yang menyebabkan perubahan kepribadian, bukan skizofrenia.
Sebuah penelitian dari Allied Psychiatry dan Halodoc mengidentifikasi lima mitos umum seputar skizofrenia yang perlu dibongkar. Salah satu mitos tersebut adalah bahwa skizofrenia sering dikaitkan dengan kekerasan dan kriminalitas. Faktanya, mayoritas individu dengan skizofrenia justru lebih rentan menjadi korban kekerasan daripada sebagai pelaku kekerasan.
Selain itu, ada juga anggapan bahwa pola asuh yang buruk atau keturunan yang buruk menjadi penyebab utama skizofrenia. Namun, faktanya adalah bahwa penyebab pasti skizofrenia masih belum diketahui dengan pasti, meskipun faktor genetik, lingkungan, dan pengalaman hidup intens telah diidentifikasi sebagai faktor risiko potensial.
Mitos lainnya termasuk keyakinan bahwa penderita skizofrenia tidak mampu bekerja atau belajar. Meskipun tantangan tersebut memang ada, banyak individu dengan skizofrenia yang berhasil menjalani kehidupan sehari-hari yang produktif dengan dukungan yang tepat, termasuk melalui rehabilitasi dan pelatihan kerja.
Terakhir, masih banyak yang meyakini bahwa skizofrenia tidak dapat disembuhkan. Namun, dengan pengobatan yang tepat dan manajemen yang baik, skizofrenia dapat diatasi dengan baik bahkan hingga mencapai kesembuhan total pada sebagian individu.
Pemahaman yang lebih baik tentang skizofrenia adalah kunci untuk mengurangi stigma dan menyediakan dukungan yang lebih baik bagi mereka yang mengidap gangguan ini. Dengan pendekatan yang holistik dan pengetahuan yang mendalam, diharapkan masyarakat dapat lebih terbuka dan mendukung individu dengan skizofrenia untuk hidup dengan kualitas yang lebih baik. ***
Editor: Herfa