DISTRIKBANTENNEWS.COM – Santri adalah sebutan bagi para pelajar di pesantren, lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia. Santri memiliki tradisi intelektual dan moral yang kuat, yang diturunkan dari generasi ke generasi oleh para kyai, guru-guru agama yang dihormati. Santri tidak hanya belajar ilmu-ilmu agama, tetapi juga ilmu-ilmu umum, bahasa, seni, dan keterampilan lainnya. Santri juga dikenal sebagai agen perubahan sosial, yang berkontribusi dalam berbagai bidang kehidupan, seperti politik, ekonomi, budaya, dan lingkungan.
Di era digital yang serba cepat dan kompetitif ini, santri dituntut untuk mampu menghadapi tantangan dan peluang yang ada. Santri harus tetap menjaga identitas dan nilai-nilai keislaman mereka, sekaligus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Santri harus mampu memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas pendidikan, kesejahteraan, dan dakwah mereka. Santri juga harus mampu menjadi teladan dan pembimbing bagi masyarakat luas, yang seringkali terpengaruh oleh arus informasi dan gaya hidup yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Santri memiliki peran penting dalam membangun negri di era digital, melalui beberapa hal berikut:
- Meningkatkan kualitas pendidikan di pesantren. Santri dapat berperan aktif dalam merancang kurikulum, metode, dan media pembelajaran yang lebih modern dan efektif di pesantren. Santri dapat memanfaatkan sumber-sumber ilmu yang tersedia di internet, seperti buku, jurnal, video, dan lainnya. Santri juga dapat mengorganisir program-program pendidikan tambahan, seperti kursus, seminar, workshop, dan lainnya, yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka.
- Mengembangkan kewirausahaan berbasis digital. Santri dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan usaha-usaha yang produktif dan bermanfaat bagi masyarakat. Santri dapat membuat produk-produk digital, seperti aplikasi, website, e-commerce, dan lainnya, yang dapat menyelesaikan masalah-masalah sosial, ekonomi, atau lingkungan. Santri juga dapat mempromosikan dan menjual produk-produk mereka melalui media sosial, online marketplace, dan lainnya.
- Membuat konten digital Islami. Santri dapat berperan dalam pengembangan konten digital Islami, seperti aplikasi, video, podcast, dan lainnya yang berisi informasi dan edukasi tentang Islam. Konten digital Islami dapat menjadi sarana untuk menyebarkan ajaran Islam yang moderat, toleran, dan rahmatan lil alamin. Konten digital Islami juga dapat menjadi alternatif bagi masyarakat yang mencari hiburan dan inspirasi yang halal dan bermutu.
- Membentuk jaringan dan komunitas. Santri bisa memanfaatkan era digital untuk membangun jaringan dan komunitas yang kuat, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Santri bisa berkomunikasi, berdiskusi, berkolaborasi, dan bersinergi dengan santri-santri lainnya dari berbagai pesantren, lembaga, atau organisasi. Santri juga bisa berinteraksi dan berbagi pengalaman dengan masyarakat dari berbagai latar belakang, budaya, dan agama.
Dengan demikian, santri memiliki peran yang sangat strategis dalam membangun negri di era digital. Santri harus mampu menjadi generasi yang cerdas, kreatif, inovatif, dan berakhlak mulia. Santri harus mampu menjadi pemimpin dan penggerak perubahan positif di masyarakat. Santri harus mampu menjadi duta Islam yang membawa rahmat bagi semesta.
Seperti yang kita ketahui, dunia saat ini begitu ketergantungan dengan digital. disisi lain adab dan intelektual harus tetap seimbang, sementara warga net begitu merasa bebas melakukan apa yang mereka inginkan di dunia digital.
Keseimbangan ilmu dan akhlak yang santri pelajari di pesantren inilah yang harus di kembangkan di dunia digital oleh santri-santri yang melek akan digitl. Salam Literasi
*red