DBN – Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar menggerakkan ibu-ibu di Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat melalui program Bunda Sejati. Hal ini ditunjukkan sebagai upaya penanggulangan kemiskinan sekaligus memaksimalkan potensi perempuan di desa agar berdaya terutama dalam bidang kewirausahaan, Kamis, (13/07).
Terbentuknya kelompok Bunda Sejati Haurngombong Gemilang merupakan sebuah wadah bagi ibu-ibu dalam mengembangkan kapasitas baik pengetahuan maupun keterampilannya.
Nurkirman, Dasamas LAZ Al Azhar mengatakan salah satu kegiatan usaha yang dikelola secara bersama oleh ibu-ibu anggota kelompok Bunda Sejati Haurngombong Gemilang ini merupakan salah satu kegiatan wirausaha yang diharapkan mampu meningkatkan pendapatan keluarga.
“Kelompok Bunda Sejati Haurngombong Gemilang saat ini bergerak di bidang usaha pengolahan makanan siap santap di antaranya ada keripik pisang, keripik kentang, keripik singkong, dan popcorn,” ungkapnya.
Adapun usaha yang dijalankan merupakan hasil dari ide atau gagasan ibu-ibu. Hal ini sesuai dengan prinsip pemberdayaan bahwa masyarakat bukan hanya sekedar objek yang dikembangkan, melainkan subjek yang dapat menentukan sendiri arah pembangunannya melalui ide atau gagasan, kajian, perencanaan, hingga mengevaluasi seluruh proses yang dilakukan.
LAZ Al Azhar menerapkan akad syariah yaitu qardhul hasan bagi usaha mikro yang mana pembiayaan permodalan tidak memberikan keuntungan finansial bagi pihak yang meminjamkan dana tanpa riba. Hadirnya program Bunda Sejati sebagai solusi atas banyaknya kendala bagi para pelaku UMKM dan ibu-ibu untuk memulai bisnisnya. Mulai dari permodalan yang biasanya dari pinjaman riba, kurangnya pelatihan serta pengetahuan modern tentang akses marketing, dan minimnnya inovasi dalam pengembangkan produk.
Semoga dengan berjalannya program Bunda Sejati ini dapat meningkatkan kemandirian ekonomi keluarga khususnya bagi ibu-ibu dan janda yang tidak berpenghasilan menjadi memiliki penghasilan tambahan atau alternatif income sehingga terbebas dari keterbelakangan atau kemiskinan. (Adidah)