TANGERANG – Upaya memperkuat barisan garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat terus digencarkan oleh UPT Puskesmas Cipondoh, Kota Tangerang. Salah satunya melalui kegiatan Pemberdayaan Kader Kesehatan dalam Penyakit Menular yang digelar di Aula Puskesmas Cipondoh, Kecamatan Cipondoh, dan diikuti oleh 35 kader kesehatan perwakilan posyandu.
Kegiatan ini menjadi langkah nyata Puskesmas Cipondoh dalam memperkuat kemampuan kader sebagai penggerak utama edukasi dan pencegahan penyakit di tingkat masyarakat.
Kepala UPT Puskesmas Cipondoh dr. Rizky Adiarti menegaskan pentingnya peran kader sebagai ujung tombak puskesmas dalam membangun kesadaran dan deteksi dini penyakit menular.
“Kader adalah mata dan telinga puskesmas. Dengan bekal pengetahuan yang mumpuni, mereka menjadi ujung tombak dalam mendeteksi dini dan memberikan edukasi kesehatan langsung kepada warga,” ucapnya.
Menurut dr. Rizky, pemilihan tema pemberdayaan kali ini bukan tanpa alasan. Penyakit menular seperti TB Paru dan kecacingan masih menjadi masalah serius di masyarakat, sehingga perlu penguatan pemahaman dan keterampilan bagi para kader di lapangan.
“Kami pastikan seluruh kader dibekali pengetahuan mendalam. Mulai dari gejala dan cara penularan TB Paru, hingga pentingnya penemuan kasus aktif melalui investigasi kontak. Kami juga menekankan peran vital kader dalam memastikan kepatuhan minum obat bagi pasien TB,” jelasnya.
Selain fokus pada TB Paru, para kader juga mendapatkan materi tentang sanitasi dan pencegahan kecacingan, termasuk langkah-langkah praktis menjaga kebersihan lingkungan dan keluarga agar terhindar dari penyakit.
“Diharapkan, kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan teknis dan pengetahuan para kader, sehingga mereka dapat lebih efektif dalam menjalankan tugasnya sebagai penyuluh dan motivator kesehatan di lingkungan masing-masing, demi mewujudkan masyarakat Kota Tangerang yang lebih sehat dan bugar,” tutup dr. Rizky.
Dengan semangat para kader yang terus dibekali pengetahuan dan keterampilan baru, Puskesmas Cipondoh menegaskan komitmennya: menjaga kesehatan masyarakat bukan hanya tugas tenaga medis, tetapi gerakan bersama dari akar rumput hingga puskesmas.
