Kota Tangerang kembali memancarkan semangat religius dan kebersamaan melalui gelaran Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXIV Tingkat Kota Tangerang yang resmi dimulai dengan pawai taaruf dan parade mobil hias di Kecamatan Cipondoh, Minggu (5/10/2025).
Ribuan masyarakat tumpah ruah di sepanjang jalan, menyaksikan pawai yang memukau dengan deretan mobil hias bertema ikon-ikon Islam seperti miniatur Ka’bah, Al-Qur’an raksasa, hingga Masjid Al-A’zhom. Sorak sorai dan tepuk tangan warga mengiringi kemeriahan sejak pawai diberangkatkan dari depan Kantor Urusan Agama (KUA) Cipondoh hingga Kantor Kecamatan Cipondoh.
Di tengah suasana penuh semangat itu, Wali Kota Tangerang, H. Sachrudin, bersama Wakil Wali Kota, H. Maryono Hasan, turut hadir dan memberikan apresiasi kepada masyarakat yang berpartisipasi dalam menyemarakkan acara tahunan ini.
“Luar biasa antusiasmenya. Kreativitas warga dari tiap-tiap kecamatan memberi semangat tersendiri bagi para kafilah untuk meraih hasil terbaik di MTQ tahun ini,” ujar Sachrudin.
Lebih lanjut, Sachrudin menekankan bahwa semarak MTQ bukan hanya ajang lomba keagamaan, tetapi juga momentum untuk menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an dan memperkokoh ruh religius dalam kehidupan masyarakat Kota Tangerang.
“Semoga dari MTQ ini lahir generasi Qori dan Qoriah yang menjunjung tinggi akhlakul karimah serta memiliki jiwa Qur’ani yang kuat,” tambahnya.
Tak berhenti di situ, usai pawai taaruf, kegiatan berlanjut dengan pelantikan 142 Dewan Hakim yang akan menilai jalannya perlombaan MTQ XXIV. Dalam kesempatan tersebut, Sachrudin kembali menegaskan pentingnya menjaga kejujuran dan profesionalisme dalam pelaksanaan tugas.
“Kepada Dewan Hakim dan seluruh peserta, saya berpesan agar menjunjung martabat MTQ dengan penilaian yang objektif dan penuh integritas. MTQ bukan sekadar lomba, tetapi wadah untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, rendah hati, dan semangat belajar,” pungkasnya.
Dengan semangat kebersamaan dan lantunan ayat suci yang menggema di seluruh penjuru kota, MTQ XXIV Kota Tangerang diharapkan menjadi lebih dari sekadar kompetisi—melainkan perayaan iman, budaya, dan karakter religius yang menjadi jati diri Kota Akhlakul Karimah.