Mie instan menjadi makanan favorit banyak orang karena praktis, murah, dan rasanya yang lezat. Namun, di balik kelezatan tersebut, konsumsi mie instan berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Para ahli gizi menyebutkan bahwa mie instan umumnya mengandung kadar natrium tinggi, lemak jenuh, dan bahan tambahan pangan. Jika dikonsumsi terlalu sering, hal ini bisa memicu risiko tekanan darah tinggi, obesitas, hingga penyakit jantung.
Rata-rata satu bungkus mie instan mengandung lebih dari 1.200 mg natrium. Jumlah ini hampir setengah dari batas maksimal harian yang dianjurkan oleh WHO, yaitu 2.000 mg. Kandungan natrium berlebih dapat mengganggu fungsi organ tubuh dan meningkatkan risiko hipertensi.
Selain itu, mie instan relatif rendah serat, vitamin, dan mineral. Kondisi ini membuatnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi harian jika dijadikan makanan pokok. Karena itu, konsumsi mie instan sebaiknya dibatasi, misalnya hanya 1–2 kali dalam seminggu.
Agar lebih sehat, mie instan sebaiknya disajikan dengan tambahan sayuran segar, telur, atau sumber protein lain. Dengan begitu, kandungan gizinya lebih seimbang dan bisa mengurangi dampak negatif bagi tubuh.
Masyarakat diimbau untuk tetap bijak dalam mengonsumsi mie instan dan mengutamakan pola makan bergizi seimbang demi menjaga kesehatan jangka panjang.