Kesehatan

Varian Covid FLiRT Muncul sebagai Ancaman Baru? Apa Dampak Dan Langkah-langkah pencegahannya, Simak selengkapnya!

DISTRIKBANTENNEWS.COM – Covid FLiRT adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sekelompok varian baru dari virus SARS-CoV-2, yang saat ini termasuk varian KP.3 yang dominan di Amerika Serikat. FLiRT sendiri merupakan singkatan dari “Frequent Lineages in Recent Times”. Varian-varian ini memiliki karakteristik mutasi pada protein lonjakan (spike protein), yang membuat mereka lebih menular dan kadang-kadang dapat menghindari deteksi oleh antibodi.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), FLiRT mencakup sejumlah varian yang berasal dari garis keturunan yang sama, termasuk KP.2, JN.1.7, dan lainnya yang memiliki sejumlah mutasi yang mirip dengan varian induk JN.1. Fenomena ini menunjukkan adanya evolusi konvergen di mana varian-varian yang berbeda secara independen mengembangkan mutasi serupa untuk meningkatkan kemampuan penularan.

Dr. Aaron Glatt dari Rumah Sakit Mount Sinai South Nassau dan juga juru bicara dari Infectious Diseases Society of America, mencatat bahwa meskipun varian-varian ini mengalami perubahan genetik yang signifikan, dampak klinisnya belum menunjukkan peningkatan keparahan penyakit pada bulan Mei. Ini mungkin disebabkan oleh tingkat kekebalan yang diperoleh dari vaksinasi dan infeksi sebelumnya di populasi.

Vaksin COVID-19 yang sudah ada diyakini masih memberikan perlindungan terhadap varian FLiRT, meskipun kemungkinan efektivitasnya bisa berkurang seiring waktu. Pada tahun 2022, regulator kesehatan meminta produsen vaksin untuk mengembangkan versi yang diperbarui agar lebih efektif melawan varian-varian seperti JN.1 dan turunannya.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah merekomendasikan pemberian dosis vaksin tambahan untuk orang dewasa usia lanjut, meskipun tingkat penerimaan terhadap dosis tambahan masih rendah, terutama di kalangan populasi berisiko tinggi. Kepastian mengenai rekomendasi lebih lanjut terkait dosis tambahan masih menunggu hasil evaluasi lebih lanjut.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gelombang infeksi yang dapat disebabkan oleh varian FLiRT, terutama di antara populasi rentan seperti lansia dan individu dengan kondisi kesehatan yang melemah. Langkah-langkah pencegahan seperti vaksinasi lengkap, penggunaan masker, dan praktik kebersihan yang baik tetap dianjurkan untuk mengurangi risiko penularan.

Gejala yang umum dari varian FLiRT mirip dengan varian omicron sebelumnya, dengan gejala muncul dalam 5 hari setelah paparan, dan kemungkinan penularan sebelum dan setelah munculnya gejala. Beberapa individu juga dapat mengalami gejala kambuh setelah fase awal penyembuhan.

Pemahaman yang baik mengenai varian-varian baru ini penting untuk memandu keputusan kesehatan masyarakat dan upaya pencegahan yang tepat guna menjaga kesehatan individu serta komunitas secara keseluruhan dalam menghadapi pandemi ini.

(red)

Related Posts

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *