Kota TangerangPemerintahan

Tumpahan Bantuan Akhir Tahun di Neglasari: 9.488 Keluarga Terima Bansos Beras dan Minyak Goreng, Ada Apa di Baliknya

Tangerang — Menjelang akhir tahun, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang kembali membuat perhatian publik tertuju pada Kecamatan Neglasari. Betapa tidak, ribuan keluarga penerima manfaat di wilayah tersebut tiba-tiba menjadi pusat penyaluran bantuan sosial (bansos) beras dan minyak goreng dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Setidaknya 9.488 keluarga di Kecamatan Neglasari tercatat menerima bantuan pangan yang jumlahnya tidak sedikit—189.760 kilogram beras dan 37.952 liter minyak goreng. Angka besar ini langsung memantik rasa penasaran warga: seberapa luas dampaknya dan bagaimana proses penyalurannya?

Camat Neglasari Andhika Nugraha Krisyna Murti menjelaskan bahwa penyaluran ini bukan sekadar rutinitas, melainkan langkah khusus untuk meredam tekanan ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah.

“Kami menyalurkan bansos sebagai wujud kepedulian pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan dan membantu meringankan beban ekonomi masyarakat. Hari ini, kami mulai membagikannya melalui kelurahan-kelurahan secara merata dengan masing-masing penerima mendapatkan 20 kilogram beras,” ujarnya, Selasa (18/11/25).

Pemkot Tangerang menegaskan bahwa setiap bantuan dipastikan tepat sasaran sesuai dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Dari pantauan di lapangan, inilah rincian keluarga penerima:

Karang Anyar: 1.178 keluarga

Karang Sari: 2.074 keluarga

Kedaung Baru: 945 keluarga

Kedaung Wetan: 1.540 keluarga

Mekar Sari: 749 keluarga

Neglasari: 1.622 keluarga

Selapajang Jaya: 1.380 keluarga

Jumlah ini membentuk gambaran utuh betapa besar kebutuhan masyarakat, sekaligus skala intervensi Pemkot Tangerang menjelang momentum pergantian tahun—periode yang kerap disertai lonjakan harga bahan pokok.

Andhika melanjutkan,

“Kami berharap, bansos pangan berupa beras dan minyak goreng ini bisa dimanfaarkan sebaik-baiknya oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari khususnya menjelang akhir tahun yang biasanya disertai kenaikan harga pangan pokok di pasaran.”***

Related Posts

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *