Sabtu, 15 November 2025 – Dalam upaya meningkatkan kemampuan remaja dalam menghadapi situasi darurat, UPTD Puskesmas Pagedangan melalui Program Promosi Kesehatan (Promkes) menggelar kegiatan pembinaan bagi anggota Saka Bakti Husada (SBH) dengan fokus pada materi Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) serta Bantuan Hidup Dasar (BHD). Kegiatan ini diikuti oleh puluhan anggota SBH dari berbagai sekolah di wilayah Pagedangan.
Pelatihan ini bertujuan untuk membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan dasar dalam memberikan pertolongan pertama pada berbagai jenis keadaan darurat, baik di lingkungan sekolah, rumah, maupun masyarakat. Materi yang diberikan meliputi pengenalan tanda-tanda kondisi gawat darurat, teknik penanganan luka dan pendarahan, penggunaan peralatan P3K, serta simulasi pemasangan perban dan bidai. Peserta juga diberikan pemahaman mengenai pentingnya memberikan pertolongan pertama secara cepat, tepat, dan aman sebelum tenaga medis profesional tiba.
Selain pembelajaran P3K, peserta menerima pelatihan intensif mengenai Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support). Instruktur dari Puskesmas Pagedangan menjelaskan langkah-langkah teknik CPR (Cardiopulmonary Resuscitation), pemeriksaan kesadaran dan napas, hingga tata cara penanganan korban henti napas dan henti jantung. Melalui praktik menggunakan boneka manikin dan simulasi individu, peserta mempelajari kompresi dada yang benar, posisi tubuh saat memberikan bantuan, serta pentingnya menjaga ketenangan selama proses penyelamatan.
Antusiasme peserta terlihat sepanjang kegiatan. Mereka aktif bertanya, mencoba setiap teknik yang diajarkan, serta bekerja sama dalam sesi praktik. Para pembina dan petugas kesehatan berharap anggota SBH dapat menjadi agen kesehatan muda yang berperan dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat. Keterampilan ini juga diharapkan menjadi modal penting bagi mereka ketika menghadapi situasi darurat di kehidupan sehari-hari.
Pelaksanaan pelatihan P3K dan Bantuan Hidup Dasar ini menegaskan komitmen Puskesmas Pagedangan dalam meningkatkan literasi kesehatan masyarakat, khususnya generasi muda. Melalui kegiatan seperti ini, semakin banyak remaja diharapkan sadar akan pentingnya kesiapsiagaan dan mampu bertindak cepat dalam memberikan pertolongan pertama yang dapat menyelamatkan nyawa. ***










